Liputan6.com, Surabaya - Polrestabes Surabaya dan Polsek jajaran siaga dan menyebar di titik – titik genangan air dan kemacetan lalu lintas, Jumat malam, 31 Januari 2020.
Hujan yang menguyur Surabaya dari sore hingga malam hari menimbulkan banyak genangan-genangan air. Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Sandi Nugroho bersama Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini berpatroli memantau titik – titik genangan air di Kota Surabaya, meski ditemani rintik hujan yang belum juga reda.
Dengan HT (handy Talkie) di tangan, kedua pimpinan Kota Surabaya tersebut terus memantau dan memberi perintah melalui HT bila mendengar ada kemacetan maupun banjir di beberapa jalan di Surabaya.
Baca Juga
Advertisement
"Anggota harus bergerak cepat dan selalu siap berada di lapangan bila masyarakat kota Surabaya membutuhkan bantuan, anggota sudah menyebar mengatur lalin di simpul-simpul kemacetan dan juga di jalan-jalan yang tergenang air," ujar Sandi.
Sementara itu, Ditsamapta Polda Jatim melaksanakan apel kesiapan personil dalam rangka bantuan personel SAR Ditsamapta Polda Jatim Pasca hujan lebat di wilayah Polrestabes Surabaya.
"Kekuatan personel yang diterjunkan sebanyak 56 dengan rincian satu personil Kasubdit Dalmas, dua personil Danton, 47 personil Dalmas, tiga personil Gasom dan tiga personel driver. Sedangkan untuk kendaraan, Polda Jatim membawa satu unit rantis rescue dan tiga unit truk," tutur Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Polisi Turut Terjun ke Lapangan
Truno menjelaskan, anggota dibagi menjadi tiga regu dan dipimpin satu perwira. Regu 1 jumlah 16 personel bergeser ke Polsek Wonokromo. Regu 2 jumlah 17 personel bergeser ke Polsek Tegalsari. Dan regu 3 jumlah 16 personil bergeser ke Polsek Bubutan.
"Masing-masing regu ditunjuk satu orang sebagai dokumentasi. Setiap kegiatan di foto, ada macet turun dan bergabung dengan petugas keamanan. Regu SAR dengan kekuatan tiga personil mengikuti truk ke Polrestabes Surabaya. Untuk Raimas dan Unit Patroli Rutin Gasum melaksanakan Siaga di Mako di Mako Polda," ujar Truno.
Sementara itu, dihimpun dari berbagi sumber, genangan air setinggi kurang lebih 40 centimeter terlihat di sepanjang Frontage A Yani sisi utara setelah bundaran Waru hingga flyover Wonokromo. Kondisi
Banjir juga terjadi di wilayah Ketintang atau sisi selatan Royal Plaza. Kemacetan yang dari Frontage menuju ke Ketintang tak terelakkan lagi. Banjir juga melanda perkampungan di Kawasan Wonocolo di Surabaya, mencapai ketinggian 60 sentimeter. Bahkan, ada beberapa rumah warga yang permukaan lantai rumahnya tak terlalu tinggi dari jalan kampung turut terendam.
Advertisement