Liputan6.com, Surabaya - Tim Trauma Healing Polres Bondowoso memulihkan psikologis korban banjir bandang. Kegiatan ini digelar di Dusun Kampung Baru Desa Kalisat Kecamatan Ijen Kabupaten Bondowoso, mulai pukul 15.30 WIB-18.30 WIB, Jumat, 31 Januari 2020.
Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Pol, Trunoyudo Wisnu Andiko menyampaikan, Tim Trauma Healing Polres Bondowoso terdiri dari Personel Sat Binmas Polres Bondowoso, Polwan Polres Bondowoso dan Bhabinkamtibmas Desa Kalisat.
"Kegiatan tersebut dengan maksud untuk memulihkan psikologis kepada para penyintas atau korban bencana banjir bandang kepada Ibu-Ibu dan anak-anak di Dusun Kampung Baru Desa Kalisat Kecamatan Ijen Kabupaten Bondowoso," tutur dia.
Baca Juga
Advertisement
Truno menuturkan, kegiatan tersebut dilaksanakan dalam bentuk pemberian motivasi kepada korban bencana alam banjir bandang yang terjadi pada 29 Januari 2020, agar para pengidap trauma bencana alam dapat berangsur angsur hilang.
"Pelaksanaan kegiatan tersebut berjalan aman, lancar, kondusif dengan penuh kekeluargaan," ujar dia.
Sebelumnya, banjir bandang menerjang Desa Sempul, Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur (Jatim) pada Rabu siang, 29 Januari 2020. Banjir Bandang itu menerjang ratusan rumah di Bondowoso, Jawa Timur.
"Banjir bandang terjadi di Bondowoso pada 29 Januari 2020 pukul 13.00. Ini hujan lebat di gunung raung sehingga menyebabkan banjir bandang dan berdampak ke kampung baru,” ujar Kepala BPBD Jawa Timur, Subhan Wahyudi saat dihubungi Liputan6.com, Rabu, 29 Januari 2020.
Ia menuturkan, ketinggian banjir bandang tersebut sekitar 50-60 cm. Warga terdampak banjir bandang tersebut pun mengungsi di rumah tetangga. Pada Rabu sore ini, warga sudah bersih-bersih lantaran banjir sudah surut. “Ada 200 kepala keluarga. sampai pukul 16.30 WIB ini banjir sudah surut. Mulai bersih-bersih,” kata dia.
Mengutip Antara, Kepala BPBD Bondowoso, Kukuh Triyatmoko menuturkan, pihaknya masih mendata rumah yang terdampak banjir bandang.
"Terdampak banjir bandang diperkirakan ada 200 rumah, namun itu sementara, karena kami, Bersama petugas lainnya masih melakukan pendataan. Untuk korban jiwa sementara tidak ada,” kata dia.
Informasi dihimpun, sebelum terjadi banjir bandang yang menerjang permukiman warga di Desa Sempol terjadi hujan deras di hulu Gunung Suket selama kurang dua jam. Tiba-tiba air bercampur lumpur dan membawa balok kayu menerjang permukiman warga.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Perhutani Ungkap Penyebab Banjir Bandang Bondowoso
Sebelumnya, Perhutani Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Bondowoso bersama Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Jas Merah selaku pendamping rehabilitasi hutan dan lahan (RHL) melakukan observasi lingkungan penyebab terjadinya banjir bandang yang menerjang Desa Sempol dan Kalimat, Bondowoso, Jawa Timur, pada Rabu, 29 Januari 2020.
Administratur Perhutani KPH Bondowoso Agus Sarwedi menyampaikan, luapan air hujan ditengarai berasal dari kawasan hutan lindung petak 101-2 wilayah Resor Pemangkuan Hutan (RPH) Belawan, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Sukosari, Surabaya, Jawa Timur, Kamis 30 Januari 2020.
"Banjir yang terjadi pada Rabu sore tersebut memang diduga berasal dari kawasan hutan lindung Gunung Suket di petak 101-2," katanya, dilansir dari Antara.
Ia mengatakan, volume air hujan yang turun sangat besar tidak mampu ditampung oleh saluran irigasi yang memang lebarnya tidak memadai sehingga air meluap ke rumah penduduk.
"Kami menurunkan petugas untuk ikut membantu proses pembersihan material yang berada di depan rumah warga dan memberikan kebutuhan air mineral dan makanan," katanya.
Secepatnya, kata dia, akan dilakukan penanaman bersama di kawasan lindung Gunung Suket.
"Bahkan PT. Medco Energi bekerja sama untuk melakukan rehabilitasi," kata dia.
Advertisement