Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI akan terus fokus terhadap pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia melalui transformasi digital.
Direktur Utama Bank BRI Sunarso mengatakan, Bank BRI ke depan akan tetap fokus terhadap UMKM, dikarenakan UMKM masih mengalami kendala untuk naik kelas. Sebab itu, Bank BRI memiliki misi untuk melayani pelaku UMKM sebanyak mungkin dengan biaya semurah mungkin.
Advertisement
“Misi tersebut dapat kita capai melalui go smaller, go shorter, go faster. Penetapan target market yang lebih kecil, perputaran pinjaman lebih cepat serta pemrosesan lebih cepat dan hal itu bisa kita capai melalui transformasi digital untuk mendapatkan efisiensi serta menciptakan value baru melalui new business model," papar dia dalam keterangannya, Sabtu (1/2/2020).
Hingga akhir Desember 2019 tercatat penyaluran kredit BRI mencapai Rp 907,4 triliun atau tumbuh 8,3 persen year on year, diatas rata rata industri perbankan yang tumbuh sebesar 6,08 persen.
Dari total pinjaman tersebut, 78 persen diantaranya disalurkan ke sektor UMKM dan targetnya proporsi tersebut meningkat hingga 80 persen pada 2022.
Sunarso juga kembali menekankan, aspirasi Bank BRI pada 2022 menjadi The Most Valuable Bank in Southeast Asia dan Home to The Best Talent.
“Bank BRI bertujuan menciptakan value kepada shareholder dalam bentuk kinerja keuangan yang baik dan berkelanjutan, kepada nasabah memberikan layanan diatas ekspektasi," tandasnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Menkeu Sri Mulyani Apresiasi BRI Fokus Kembangkan UMKM
Menteri Keuangan RI Sri Mulyani mendukung strategi PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) (Persero) Tbk untuk fokus memperkuat bisnis di sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) karena memiliki multiflier effect dan jangkauan luas guna menggencarkan inklusi keuangan.
Pernyataan tersebut disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam keynote speech di acara BRI Group Economic Forum 2020 yang bertema “Indonesia’s Economic Resilience to Weather Global Economic Slowdown,” di Ritz Carlton Pacific Place, Jakarta, Rabu (29/1/2020).
Sri Mulyani mengatakan pemerintah terus mencari titik keseimbangan antara mendorong dan mendukung ekonomi dan kemajuan sosial, tetapi pada saat yang sama harus menjaga kesehatan dan sustainability APBN 2020.
“Artinya seperti yang Pak Sunarso (Dirut BRI) katakan fokus kita ke UMKM. Itu the right focus, secara tradisional BRI kuat di situ (sektor UMKM), dan penetrasi di level masyarakat bawah menjadi fokus pemerintah untuk intervensi. Di sinilah kita membutuhkan tangan-tangan seperti BRI,” ujar Sri Mulyani dalam pidatonya.
Sri Mulyani menegaskan bahwa pihaknya berharap kepada BRI, yang memiliki daya jangkau luas ke masyarakat, ikut membantu pemerintah dalam meningkatkan literasi keuangan dan inklusi keuangan di Indonesia. Ini mengingat masih ada bagian dari masyarakat Indonesia yang belum tersentuh oleh layanan keuangan modern.
“Dibutuhkan mindset dan bisnis model yang berbeda untuk fokus [sektor UMKM]. Karena Pak Sunarso pernah di Pegadaian, saya tidak perlu mengajari, (sektor UMKM) sudah ada di DNA-nya, kalau DNA CEO sudah punya, tinggal SDM mengikutinya,” jelas Sri Mulyani.
Sementara itu, Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan penyaluran kredit perseroan sepanjang 2019 lalu mayoritas ke sektor UMKM dan tentunya ke depan BRI akan tetap fokus ke sektor tersebut.
Advertisement