Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 243 WNI dari Wuhan, China akan tiba di Tanah Air Sabtu (1/1/2020) malam ini. Diperkirakan pukul 19.00 WIB, mereka tiba di Bandara Hang Nadim, Batam dengan menggunakan pesawat Batik Air jenis Airbuss A330.
"Benar, Batik Air dengan pesawat A330," ujar Presiden Direktur Lion Air Group Edward Sirait seperti dilansir Antara, Jakarta, Jumat 31 Januari 2020 malam.
Advertisement
Langkah ini dianggap perlu dilakukan pemerintah guna mengantisipasi penyebaran virus Corona ke WNI yang ada di Wuhan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Liputan6.com hingga Jumat, 31 Januari 2020, korban tewas akibat terpapar Virus Corona telah mencapai 213 orang di China. Sementara, pelaporan terkait penularan telah mencapai 9.692 orang.
Selain di kota asalnya Wuhan, wabah virus yang diyakini berasa dari kelelawar ini juga telah menyebar ke sejumlah negara. Di antaranya Amerika Serikat, Inggris, Singapura, Thailand bahkan tetangga sendiri, Malaysia.
Bagaimana dengan Indonesia sendiri?
Hingga kini wabah Virus Corona belum sampai ke Indonesia. Meski sebelumnya ada sejumlah pasien yang diduga terpapar virus mematikan ini.
Lantas, langkah apa saja yang akan dilakukan pemerintah saat membawa pulang 243 WNI dari Wuhan sehingga virus Corona tak menyebar ke Tanah Air?
Saksikan video pilihan di bawah ini:
WNI Akan Pakai Baju Khusus
Begitu para WNI tiba dari Wuhan, Hubei, China, mereka akan langsung dikarantina. Mereka juga akan mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) atau baju khusus ketika tiba di Bandara Hang Nadim Batam, Kepulauan Riau.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan, Wiendra Waworuntu mengatakan, petugas yang menjemput mereka juga akan mengenakan baju yang sama. Sekitar 20 orang yang bertugas.
"Saat landing itu semua pakai APD semua yang naik, petugas yang naik pakai APD. Kemudian diperiksa kalau ada demam, karena ini beda," kata Wiendra di Kantor Kemenkes RI, Jakarta Selatan, Jumat 31 Januari 2020.
"Kalau waktu dijemput, pakainya APD yang astronot itu. Pada waktu penjemputan naik kapal sampai turun sampai aman lepas buang baju sampai asrama selesai," lanjut dia.
Advertisement
Bagaimana Jika Ada WNI yang Demam?
Sebelum turun dari pesawat akan ada petuga medis yang naik untuk memeriksa kondisi kesehatan penumpang tersebut.
"Jadi di situ petugas naik (pesawat). Kemudian lihat apakah ada demam atau panas, nah itu yang langsung dirujuk. Tetapi, mereka yang tidak panas itu dianggap langsung dikarantina, yang panas langsung masuk rumah sakit dirujuk," ungkap Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan, Wiendra Waworuntu.
Setelah dinyatakan aman, WNI dari Wuhan yang tak terdeteksi demam akan didisinfeksi. Mereka lalu dievakuasi dengan mobil ke tempat karantina.
"Oh, ada (mobil penjemput) siap, pokoknya sudah disinfeksi semua aman untuk diangkut," ucapnya.
Pesawat Landing di Tempat Berbeda
Selain mengantisipasi penyebaran Virus Corona lewat para WNI, pesawat yang membawa mereka dari Wuhan pun akan landing di tempat yang berbeda dengan pesawat komersil lainnya.
Hal ini untuk mencegah penyebaran virus Corona yang mewabah di Wuhan.
"Jadi nanti kalau naik pesawatnya itu ditaruh di area karantina, jadi dia enggak sama pesawatnya dengan yang landing biasa," kata Wiendra di Kantor Kemenkes RI, Jakarta Selatan, Jumat, 31 Januari 2020.
Advertisement