WNI dari Wuhan Akan Dikarantina 14 Hari di Natuna

Untuk dikarantina terlebih dahulu di Rumah Sakit Umum Lapangan Natuna selama 14 hari.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 01 Feb 2020, 13:09 WIB
Petugas karantina membenarkan kamera termografi ekstra untuk memantau para pelancong dari Wuhan China dan kota-kota lain di Bandara Internasional Narita, Narita, Tokyo, Kamis (23/1/2020). Jepang meningkatkan pengamanan untuk mewaspadai penyebaran virus corona asal China. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah melalui Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Menlu Retno dan Menkes Terawan melepas 42 orang tim evakuasi untuk menjeput 245 WNI di Wuhan, China. Pelepasan dilakukan di Bandara Soekarno Hatta, Sabtu (1/2/2020) pukul 13.00 WIB.

Rencananya proses evakuasi memakan waktu sekitar 9 jam.

Nantinya, WNI yang baru datang dari Wuhan akan ditampung untuk dikarantina terlebih dahulu di Rumah Sakit Umum Lapangan Natuna selama 14 hari.

"Sampai dinyatakan bebas (virus corona dan sampai bisa bertemu keluarga,"kata Panglima TNI di Bandara Soetta, Sabtu (1/2/2020).

Panglima Hadi memohon doa dan dukungan agar seluruh proses evakuasi WNI di Wuhan lancar. "Mudah-mudahan proses yang kita rencanakan bisa berjalan baik, mohon doa restunya agar aman lancar" ucap Panglima.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Warga yang Sehat

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Mordano memastikan, Warga Negara Indonesia (WNI) yang dipulangkan dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China dalam kondisi sehat, tidak terinfeksi Virus Corona.

"WNI yang berada di Provinsi Hubei yang akan dipulangkan itu yang adalah warga yang sehat," kata Doni saat ditemui Antara di Kabupaten Natuna Kepulauan Riau, Sabtu (1/2/2020).

Seluruh WNI yang dipulangkan sudah melalui rangkaian proses pemeriksaan kesehatan. "Apabila ada yang diindikasi demam, maka dipastikan tidak boleh keluar dari Wuhan."

Setibanya di Tanah Air, seluruh WNI dari Wuhan itu akan diobservasi selama 2 pekan, baru bisa kembali ke keluarga masing-masing.

"Mereka bukan dikarantina, bukan diisolasi, hanya diberikan penampungan sementara untuk observasi selama 2 minggu," kata Doni.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya