Skenario Menkes Terawan untuk Pemulangan WNI Wuhan Agar Semua Sehat

Menteri Kesehatan dokter Terawan Agus Putranto sudah menyusun skenario pemulangan WNI Wuhan agar semuanya dalam keadaan sehat.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 01 Feb 2020, 21:39 WIB
Pesawat Batik Air Airbus 330-300CEO bersiap untuk diberangkatkan ke Wuhan dari Terminal 1 H Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (1/2/2020). Sebanyak 250 WNI di Hubei yang tersebar di tujuh lokasi termasuk di Wuhan akan dijemput oleh sejumlah tenaga medis dari Indonesia. (merdeka.com/Ima

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Terawan Agus Putranto, menyarankan sejumlah hal terkait pemulangan warga negara Indonesia (WNI) di Wuhan pada Minggu, 2 Februari 2020.

Hal-hal tersebut di antaranya, Terawan menyarankan agar 'karantina' untuk WNI dari Wuhan diganti menjadi observasi WNI sehat.

Selain itu, Menkes juga mengingatkan Kakesdam I/BB untuk bertanggung jawab penuh terhadap kesehatan kru pesawat Batik Air saat tiba di Batam.

"Kru pesawat Batik Air adalah aset yang harus diamankan," kata Menkes Terawan.

 


Evakuasi WNI dari Wuhan

Suasana di Bandara Hang Nadim menjelang evakuasi WNI dari Wuhan, China (Foto: Liputan6.com/Ajang Nurdin)

Menurut informasi, ada 250 WNI dari Wuhan yang dievakuasi. Terdiri dari 101 orang pria dan 149 orang wanita, dengan komposisi dewasa sebanyak 247 orang dan anak-anak tiga orang.

Kepada tim Koopssus TNI pun Menkes mengingatkan bahwa tugas mereka tidak hanya mengamankan, tapi harus turun tangan membantu para pramugari dalam menyajikan makanan bagi WNI di pesawat.

"Dengan begitu kru tidak kontak langsung dengan penumpang," kata Menkes Terawan.

Mengenai perlindungan diri selama membantu proses evakuasi WNI dari Wuhan, Menkes mengatakan tidak perlu menggunakan alat pelindung diri (ADP). Menurut Terawan, cukup mengenakan masker N95 saja.

Selanjutnya, keterlibatan kru pesawat harus dipastikan hanya sampai di Batam. Selebihnya biar menjadi urusan militer.

"Observasi di Natuna bagi kru pesawat akan dilaksanakan dua sampai tiga hari. Bagi WNI akan dilaksanakan kurang lebih 14 hari," katanya.

 


Tempat yang Layak untuk WNI Wuhan

Menlu Retno Marsudi, Menkes Terawan, dan Panglima TNI Hadi Tjahjanto melepas 42 relawan penjemput WNI di Wuhan, Sabtu (1/2/2020). (Liputan6.com/ Pramita Tristiawati)

Dalam satu hari, lanjut Terawan, lokasi untuk observasi di Natuna akan dikebut untuk menyediakan 1.000 tempat dalam keadaan layak.

"Tidak ada pemeriksaan kesehatan bagi WNI saat akan naik pesawat dari Wuhan. Seluruh tim tidak perlu keluar pesawat," katanya.

Bila memang mendesak harus turun dari pesawat di Wuhan, Menkes mengatakan harus menggunakan APD.

"Saat boarding gunakan pintu belakang saja untuk masuk. Begitu juga saat keluar," kata Terawan.

"Penumpang laki-laki di depan dan wanita di bagian belakang pesawat, kecuali keluarga jadi satu," ujarnya.

 


Bantu Evakuasi WNI Wuhan

Menlu Retno Marsudi, Menkes Terawan, dan Panglima TNI Hadi Tjahjanto melepas 42 relawan penjemput WNI di Wuhan, Sabtu (1/2/2020). (Liputan6.com/ Pramita Tristiawati)

Sebanyak tiga pesawat disiapkan dan pasti digunakan untuk transfer WNI dari Batam ke Natuna, yaitu satu unit C-130 short body dengan kapasitas 120 orang, dua uni Boeing dengan kapasitas masing-masing 80 dan 90 kursi.

Nantinya, pesawat itu akan dibagi untuk wanita dan anak-anak, serta untuk penumpang pria.

Pesawat yang memuat wanita dan anak-anak agar mendarat terlebih dahulu. Ada pun barang-barang yang boleh dibawa ke dalam kabin hanya ponsel, dompet, dan paspor. Sedangkan barang lainnya harus masuk bagasi.

Menkes pun berpesan, agar saling bantu dalam proses evakuasi WNI dari Wuhan ini.

"Kapan lagi ada kesempatan membantu saudara-saudara kita untuk bisa pulang," ujarnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya