Liputan6.com, Surabaya - Menyambut kedatangan Warga Negara Indonesia (WNI) dari Wuhan, China, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya sudah menyiapkan langkah untuk memantau kondisi perkembangan kesehatan mereka. Khususnya bagi warga Surabaya.
Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas 1 Surabaya, Muhammad Budi Hidayat mengatakan, tim kesehatan dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), TNI, Polri menjemput WNI yang ada di Wuhan, China pada Sabtu pekan ini. Namun, sebelum penjemputan mereka terlebih dahulu akan diperiksa kesehatan sebelum diterbangkan ke Indonesia.
"Jadi dipastikan akan dipulangkan dalam keadaan sehat. Rencananya setelah tiba di Indonesia mereka juga tidak langsung dipulangkan,” kata Budi saat jumpa pers di Kantor Bagian Humas, Pemkot Surabaya, Sabtu (1/2//2020).
Baca Juga
Advertisement
Budi menuturkan, setelah tiba di Indonesia, para WNI tersebut akan ditransitkan terlebih dahulu di kepulauan Riau, tepatnya di Natuna untuk diinkubasi selama 2 kali. Artinya, satu kali masa inkubasi adalah 14 hari, jadi total masa inkubasinya selama 28 hari.
"Jadi kami memastikan waktunya terlampaui baru mereka akan dipulangkan ke daerah masing-masing. Kami harap keluarga tidak usah panik. Jadi setiap orang yang baru pulang dari daerah terjangkit akan dilakukan pemeriksaan,” terangnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Imbau Warga Jaga Imun Tubuh
Sementara itu, bagi WNI yang berasal dari Surabaya, Pemkot Surabaya telah menyiapkan upaya khusus untuk memantau kondisi warganya yang baru kembali dari daerah terjangkit virus.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya, Febria Rachmanita memastikan, pihaknya akan memantau secara berkala setiap hari selama dua minggu berturut-turut. Pemantauan itu dilakukan dengan mengunjungi langsung ke rumah mereka.
"Jadi pihak puskesmas khususnya dokter akan berkunjung langsung ke rumah lalu memeriksa keadaannya setiap hari selama dua minggu berturut-turut,” kata Feny sapaan akrab Febria Rachmanita.
Feni menuturkan, data WNI yang akan dipulangkan ke Indonesia sekitar 250 orang. Namun, pihaknya belum mendapat informasi lebih lanjut berapa jumlah warga Surabaya. “Jadi kami belum mendapat data pastinya, namun tetap semua itu dalam pantauan kami warga Surabaya,” ujar dia.
Kendati demikian, Febria menyatakan, jika ada warga yang baru pulang dari negara yang terjangkit virus corona, pihaknya tetap akan memantau kondisi kesehatan mereka. Salah satunya melalui petugas kesehatan di Puskesmas dengan cara berkunjung ke rumah warga tersebut. “Meskipun sudah dilakukan pengecekan saat di bandara atau pelabuhan oleh pihak KKP 1 Surabaya. Biar semuanya clear,” ungkapnya.
Namun begitu, Feni berpesan kepada warga Kota Surabaya agar tidak perlu panik. Sebab, Surabaya aman terhadap penyebaran virus corona. Pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat agar menjaga sistem imun tubuh melalui makan-makanan gizi seimbang. Jika ada yang sakit batuk, pilek segera berobat ke Puskesmas terdekat. “Jangan lupa cuci tangan itu nomor satu. Lalu yang tidak kalah pentingnya adalah berperilaku hidup bersih,” pungkas dia.
Advertisement