Banjir Bandang Menerjang, 166 Warga Desa Klungkung Jember Mengungsi

Warga di Dusun Gendir, Desa Klungkung, Kecamatan Sukorambi, memilih bertahan di tenda-tenda pengungsian daripada di dalam rumah, karena kondisi listrik padam saat terjadi banjir bandang tersebut.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Feb 2020, 02:00 WIB
Ilustrasi Foto Banjir (iStockphoto)​

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 166 warga yang berada di bantaran Sungai Jompo (Kalijompo) di Desa Klungkung, Kabupaten Jember, Jawa Timur, mengungsi ke sejumlah tenda-tenda darurat dan rumah sanak saudaranya. Ini akibat banjir bandang yang menerjang aliran sungai setempat pada Sabtu sore.

"Warga sempat panik akibat debit air Kalijompo cukup deras yang disertai material gelondongan kayu dan lumpur, sehingga banyak warga di Perkebunan Kalijompo mengungsi ke tenda-tenda darurat yang dibangun warga," kata salah seorang warga setempat, Karimulloh Ized, ditemui di Kecamatan Sukorambi, Jember, seperti dikutip dari Antara.

Dia menuturkan, warga di Dusun Gendir, Desa Klungkung, Kecamatan Sukorambi, memilih bertahan di tenda-tenda pengungsian daripada di dalam rumah, karena kondisi listrik padam saat terjadi banjir bandang tersebut.

"Suasana cukup mencekam saat banjir bandang menerjang daerah aliran Sungai Jompo, sehingga warga berlarian untuk menuju lokasi yang lebih tinggi dan sebagian warga mendirikan tenda darurat di tempat yang lebih aman," tuturnya.

Selain itu, lanjut dia, akses jalan menuju perkebunan Kalijompo terputus dan akses jalan yang terputus itu juga menghubungkan Pedukuhan Paalah dengan perkampungan di Kalijompo.

"Warga memilih berdiam diri di tenda pengungsian sambil menunggu banjir bandang surut, apalagi kondisi listrik padam," kata dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Satu Jembatan Terputus

Sementara itu, Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Jember Heru Widagdo mengatakan petugas mengevakuasi warga yang berada di bantaran Sungai Jompo yang tersebar di RT 04 RW 08 sebanyak 18 jiwa, kemudian di utara sungai yang dievakuasi sebanyak 92 jiwa (26 kepala keluarga) dan 56 jiwa (42 KK).

"Kami harus mengungsikan sementara warga yang berada di bantaran Kalijompo untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan karena banjir bandang tersebut membawa material kayu-kayu dan lumpur yang mengalir cukup deras di DAS Kalijompo hingga hilir," tuturnya.

Dia menuturkan, banjir bandang tersebut juga mengakibatkan satu jembatan terputus. Petugas terus melakukan pemantauan di aliran Kalijompo yang mengarah di beberapa titik di Kecamatan Patrang.

"Banjir bandang tersebut disebabkan hujan deras di hulu Kalijompo yang mengakibatkan banjir melanda bantaran sungai di Desa Klungkung, Kecamatan Sukorambi. Kami imbau warga yang berada di bantaran Kalijompo untuk siaga satu dan mengungsi apabila air meluber ke permukiman warga," kata dia.

Pantauan di lapangan, banjir bandang yang menerjang hulu sungai Kalijompo tersebut membawa material gelondongan kayu sengon dan lumpur yang cukup deras di sepanjang DAS Kalijompo, namun banjir itu tidak masuk ke permukiman warga hingga Sabtu malam.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya