Wabah Virus Corona, UNICEF Kirim 6 Ton Masker dan Pakaian Pelindung ke Wuhan

UNICEF mengirimkan bantuan ke berupa masker dan pakaian kesehatan untuk para petugas medis yang tengah berjuang membendung penyebaran infeksi virus corona di Wuhan

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 02 Feb 2020, 17:00 WIB
Pekerja memproduksi masker di sebuah pabrik di Yangzhou, Provinsi Jiangsu, China, Senin (27/1/2020). Masker tersebut diproduksi untuk mendukung pasokan bahan medis saat wabah virus corona melanda China. (STR/AFP)

Liputan6.com, Jakarta United Nations Children's Fund (UNICEF) mengirimkan masker dan pakaian pelindung untuk petugas kesehatan di Tiongkok. Hal ini merupakan cara organisasi di bawah Persatuan Bangsa-Bangsa itu dalam menanggapi wabah infeksi novel coronavirus (2019-nCoV) atau lebih dikenal dengan nama virus corona.

Pada 29 Januari lalu, enam ton pasokan masker dan peralatan kesehatan tiba di Shanghai setelah dikirim dari Kopenhagen. Selanjutkan, suplai tersebut akan dikirim ke Wuhan.

"Virus corona ini menyebar dengan sangat cepat dan penting untuk menempatkan semua sumber daya yang diperlukan untuk menghentikannya," kata Direktur Eksekutif UNICEF Henrietta Fore dikutip dari laman resminya, Minggu (2/2/2020).

Fore mengatakan, orang-orang mungkin tidak tahu dampak virus tersebut terhadap anak-anak atau seberapa besar pengaruhnya. Namun yang terpenting adalah pemantauan dan pencegahan adalah kunci mengatasi masalah tersebut.

"Waktu tidak ada di pihak kita," lanjutnya.

Saksikan juga Video Menarik Berikut Ini


Kekurangan Pasokan Alat Kesehatan

Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di Stasiun Kereta Api Yingtan di Nanchang di Provinsi Jiangxi Tengah, China (22/1/2020). Pemerintah China pada Kamis (23/1/2020) telah menutup Kota Wuhan berpenduduk lebih dari 11 juta orang dan pusat penyebaran virus corona. (AFP Photo/STR)

UNICEF menyatakan bahwa dalam beberapa hari dan pekan ke depan, mereka akan mengirimkan lebih banyak lagi bantuan untuk para petugas kesehatan.

Dikutip dari Fox News, UNICEF mengungkapkan telah melakukan kontak dengan pihak berwenang Tiongkok, World Health Organization, serta badan-badan PBB terkait lainnya untuk memantau perkembangan dan kebutuhan di tengah situasi tersebut.

Tiongkok diketahui tengah berjuang untuk membendung penyebaran infeksi virus corona di Wuhan. Hal ini membuat kurangnya tempat tidur di rumah sakit, peralatan medis, serta dokter.

Dilaporkan di Huanggang, sebuah kota tak jauh dari Wuhan, petugas medis terpaksa mengenakan jas hujan dan kantung sampah karena kekurangan pakaian pelindung.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya