Alasan Natuna Dijadikan Tempat Isolasi WNI dari Wuhan

Hadi menjelaskan, proses pemindahan dari Wuhan menuju Natuna terus dipantau melalui frekuensi militer.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 02 Feb 2020, 09:30 WIB
Menlu Retno Marsudi, Menkes Terawan, dan Panglima TNI Hadi Tjahjanto melepas 42 relawan penjemput WNI di Wuhan, Sabtu (1/2/2020). (Liputan6.com/ Pramita Tristiawati)

Liputan6.com, Jakarta - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, dipilihnya Natuna sebagai tempat isolasi warga negara Indonesia dari Wuhan, China, karena pulau tersebut jauh dari permukiman penduduk.

Selain itu, Natuna dipilih karena memiliki pangkalan militer dengan fasilitas rumah sakit yang dikelola oleh tiga matra TNI yakni Darat, Laut dan Udara.

Hadi menambahkan, jarak landasan (runway) pangkalan militer ke rumah sakit tempat isolasi sangat dekat. Terlebih, fasilitas rumah sakit diyakini mampu menampung hingga 300 pasien.

"TNI mendukung proses pemulangan warga Indonesia dari Wuhan menuju Indonesia, dengan memberikan sarana dan prasarana untuk mendukung protokol kesehatan yang dijalankan pemerintah," ujar Hadi, Minggu (2/2/2020).

Hadi menjelaskan, proses pemindahan dari Wuhan menuju Natuna terus dipantau melalui frekuensi militer yang diberikan operator kepada pilot sehingga dapat memonitor sejak keberangkatan hingga sampai pendaratan tiba di Indonesia.

"WNI dari Wuhan akan terus diobservasi oleh Kementerian Kesehatan dan instansi terkait,"ucapnya.

Seperti diketahui, upacara pelepasan tim evakuasi WNI dari Wuhan telah dilakukan kemarin. Dipimpin oleh Menteri Luar Negeri Retno L. P Marsudi, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto.

Evakuasi akan menggunakan pesawat komersial Batik Air A-330. Tim evakuasi berjumlah 42 orang terdiri atas unsur Kementerian Luar Negeri, Kementerian Kesehatan, TNI dan kru pesawat Batik Air. Total WNI yang akan di evakuasi dari Wuhan 250 orang, terdiri dari 245 orang WNI 5 orang tim advance dari kesehatan.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya