3-2-1998: Tragedi Pesawat AS Tabrak Kabel Kereta Gantung Italia

Hari itu, 3 Februari 1998, terjadi tragedi kecelakaan di sebuah tempat wisata di Italia. Tepatnya di Cavalese resort di dekat Kota Trento.

oleh Rasheed Gunawan diperbarui 03 Feb 2020, 06:00 WIB
Tim pemadam kebakaran mengevakuasi penumpang kereta gantung yang terjebak di udara di Kota Koln, Jerman, Minggu (30/7). Setidaknya 100 orang terjebak setelah kereta gantung yang ditumpanginya menabrak tiang dan mendadak terhenti (Rainer Jensen/dpa via AP)

Liputan6.com, Jakarta - Hari itu, 3 Februari 1998, terjadi tragedi kecelakaan di sebuah tempat wisata di Italia. Tepatnya di Cavalese resort di dekat Kota Trento. Pesawat militer Amerika Serikat yang terbang rendah menabrak kabel kereta gantung.

Saat itu, sejumlah pelancong wisata sedang menaiki kereta kabel. Akibatnya, sejumlah wisatawan tersebut tewas karena kereta jatuh setelah kabel putus ditabrak pesawat.

Seperti dimuat BBC, total 20 orang tewas dalam tragedi kecelakaan pesawat dan kereta gantung di Gunung Cermis tersebut. Sebagian besar korban adalah turis dari Jerman, Polandia dan Hungaria.

Sementara, tiga orang awak pesawat selamat. Setelah menabrak kapal, pesawat langsung melakukan pendaratan darurat di pangkalan kawasan Aviano, Italia Utara. Ekor pesawat mengalami kerusakan ringan.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Amerika Serikat, William Cohen mengatakan, pesawat tersebut sedang melakukan patroli tugas NATO ke Bosnia. Dalam perjalanan, pesawat yang dikendalikannya tak tak sengaja menabrak kabel.

Atas kejadiannya ini, anggota parlemen sayap kiri Italia menyerukan agar tidak ada lagi pesawat yang melakukan penerbangan rendah di Italia. Dia juga mendesak agar pangkalan militer AS di Italia ditutup sebagai sanksi.

Sementara itu, Presiden AS kala itu, Bill Clinton menghubungi Perdana Menteri Italia Romani Prodi untuk menyampaikan belasungkawa atas insiden tersebut. Dia juga menyatakan AS akan membantu proses evakuasi korban.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Pilot Diadili

Ilustrasi palu hakim pengadilan. (Sumber Pixabay)

AS juga mengadili kapten pilot bernama Ashby yang membawa pesawat tersebut. Namun pada akhirnya pengadilan menyatakan Ashby tak bersalah. Kendati demikian, pilot ini kemudian dipecat dan dihukum penjara 6 bulan karena menyembunyikan rekaman video penerbangan.

Sebelumnya pernah terjadi insiden kecelakaan kereta gantung di kawasan yang sama pada 1976 silam. Kecelakaan ini menyebabkan 43 orang tewas.

Sejarah lain mencatat pada 3 Februari 1966, Rusia mencetak sejarah di dunia antariksa. Sebuah pesawat luar angkasa tak berawak milik merekaberhasil mendarat di Bulan, dengan bantuan roket dari pesawat induk angkasa luar.

Selain itu, pada 3 Februari 2007, sebuah bom meledak di pasar Baghdaddan membunuh 135 orang serta melukai sekitar 339 lainnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya