Liputan6.com, Jakarta Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebut, total terdapat 285 warga negara Indonesia (WNI) yang diobservasi di Natuna, Kepulauan Riau. Mereka diobservasi lantaran baru saja kembali dari Wuhan, China, tempat awal wabah virus corona muncul.
Dari total 285 WNI tersebut, 243 di antaranya merupakan warga yang sempat tinggal di Wuhan China. Sementara 42 orang sisanya merupakan tim advance dan tim penjemput WNI di Wuhan.
Advertisement
"Sehingga total orang yang akan menjalankan obesrvasi adalah 285. Sampai saat ini Alhamdulilah mereka dalam kondisi sehat," ujar Retno usai menggelar rapat terbatas dengan Presiden Jokowi di Pangkalan Udara Halim Perdana Kusuma, Jakarta Timur, Minggu (2/2/2020).
Retno mengatakan, sebanyak 285 WNI tersebut akan diobservasi di Natuna selama 14 hari. Untuk memaksimalkan masa observasi, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto akan membuka kantor di Natuna.
"Menteri Kesehatan bersama dengan tim akan membuka kantor di Natuna. Dan juru bicara dari Menteri Kesehatan dari waktu ke waktu akan menyampaikan update perkembangan," kata dia.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Tiba di Indonesia
Sebelumnya, pesawat yang membawa WNI dari Wuhan, China sudah mendarat di Bandara Hang Nadim, Batam. Mereka pun tampak mengenakan pakaian berwarna serba putih.
Pantauan Liputan6.com di Batam, para WNI itu langsung keluar pesawat untuk selanjutnya menuju Natuna, Kepulauan Riau. Saat mereka turun dari pesawat, satu per satu WNI disemprot cairan antivirus. Proses sterilisasi ini berlangsung sekitar satu jam sebelum kemudian mereka diterbangkan ke Pulau Natuna.
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, dipilihnya Natuna sebagai tempat isolasi warga negara Indonesia dari Wuhan, China, karena pulau tersebut jauh dari permukiman penduduk.
Selain itu, Natuna dipilih karena memiliki pangkalan militer dengan fasilitas rumah sakit yang dikelola oleh tiga matra TNI yakni Darat, Laut dan Udara.
Hadi menambahkan, jarak landasan (runway) pangkalan militer ke rumah sakit tempat isolasi sangat dekat. Terlebih, fasilitas rumah sakit diyakini mampu menampung hingga 300 pasien.
TNI mendukung proses pemulangan warga Indonesia dari Wuhan menuju Indonesia, dengan memberikan sarana dan prasarana untuk mendukung protokol kesehatan yang dijalankan pemerintah," ujar Hadi, Minggu (2/2/2020).
Advertisement