6 Tips Punya Koleksi Baju Ramah Lingkungan

Lakukan riset kecil-kecilan siapa yang membuat baju Anda, apakah baju dibuat dengan konsep ramah lingkungan?

oleh Henry diperbarui 02 Feb 2020, 22:02 WIB
Tips Mempunyai Koleksi Baju Ramah Lingkungan. (dok.Instagram @livecomposed/https://www.instagram.com/p/Bwb_e6JhdvZ/Henry)

Liputan6.com, Jakarta -  Produk ramah lingkungan belakangan ini semakin digemari. Banyak orang yang semakin peduli dengan lingkungan hidup. Hal itu juga berkaitan dengan dunia fashion.

Bidang yang satu ini termasuk sangat berdampak terhadap kelangsungan lingkungan hidup. Belakangan ini, produksi baju melonjak dua kali lipat berkat tren busana di toko ritel dengan alur produksi dan jangka waktu yang cepat (Fast Fashion).

Australia jadi negara kedua yang paling doyan belanja baju. Wanita Australia rata-rata bisa beli sampai 27 kilogram baju baru tiap tahunnya.

Meski begitu, produk ramah lingkungan sudah mulai banyak jadi bahan pertimbangan dalam membeli pakaian. Dilansir dari Harper's Bazaar, ada enam kiat supaya koleksi baju kita di lemari menjadi lebih ramah lingkungan.

1. Cari tahu

Lakukan riset kecil-kecilan siapa yang membuat baju Anda, apakah baju dibuat dengan konsep "keberlanjutan"? Cari tahu dampak dari produksi bahan tersebut terhadap lingkungan. Apakah bahan itu bisa didaur ulang?

Secara garis besar, bahan baju dibagi jadi tiga: yaitu alami, sintetis dan semi-sintetis. Pilihlah bahan yang diproduksi dengan cara yang lebih ramah lingkungan misalnya pakai katun organik, pewarnaan dengan pewarna alami dan dikemas dengan material yang gampang didaur ulang.

2. Beli baju vintage

Fast fashion sudah jelas beracun bagi lingkungan. Studi terbaru menyebutkan bahwa emisi gas yang dihasilkan akibat produksi tekstil setara dengan 1,2 miliar ton tiap tahun (lebih dari yang dihasilkan oleh pesawat dan kapal laut bahkan jika keduanya digabung).

Anda bisa mencoba membeli baju-baju vintage karya desainer yang dijual secara online untuk mengurangi jejak karbon.

3. Rawat baju

Jangan hanya memakai, tapi rawatlah juga baju dengan baik agar awet. Simpan dengan benar, jangan terpapar matahari dan lindungi dari jamur.

Kalau ada baju yang rusak, tahan diri untuk beli lagi. Perbaiki saja atau jika memang sudah tak mau memakainya lagi sebaiknya dihibahkan alih-alih dibuang.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


4. Pikir matang sebelum membeli

Pengunjung memilih baju para selebritis pada acara Wow Bazaar di Qubicle Center, Jakarta, Rabu (27/3). Kegiatan yang digelar toko onilne (e-commerce) Tokowow.com menyajikan koleksi merchandise selebriti tanah air dari tanggal 25-26 Maret 2019. (Liputqan6.com/Fery Pradolo)

Kunci dari pakaian ramah lingkungan adalah berinvestasi pada baju yang memiliki umur panjang, yaitu baju yang dibuat dengan baik tak akan pernah mati gaya.

Menurut statistik, rata-rata wanita di Australia hanya memakai 33 persen dari keseluruhan koleksi bajunya dan membuang 23 kilogram baju lain setiap tahun. Cobalah gerakan tantangan #Pakai30. Maksudnya adalah belilah baju yang sekiranya akan dipakai 30 kali lagi atau lebih. Tak perlu mengikuti tren dan pilih baju yang lebih awet dipakai.

5. Cintai apa yang sudah dimiliki

Anda memiliki setumpuk pakaian di lemari tapi baru sekali atau bahkan tidak pernah Anda pakai? Untuk membuat koleksi pakaian Anda lebih ramah lingkungan, cobalah berkreasi pada koleksi pakaian Anda.

Teknik memadupadankan pakaian dapat membuat penampilan Anda berbeda tanpa harus membeli pakaian baru.

6. Donasikan

Sebaiknya, donasikan baju yang sudah tak dipakai. Lakukan aturan masuk satu baju keluar satu baju, yang mencegah Anda menambah baju baru tanpa memberikan baju lama.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya