3 Alasan Virgil van Dijk Siap Tolak Pinangan Juventus

Juventus dilaporkan berniat merekrut Virgil van Dijk dari Liverpool. Namun, minat tersebut belum tentu mendapat sambutan positif dari sang pemain.

oleh Hesti Puji Lestari diperbarui 03 Feb 2020, 08:10 WIB
Virgil van Dijk masuk radar Juventus. (AFP/LLuis Gene)

Jakarta - Juventus dilaporkan berniat merekrut Virgil van Dijk dari Liverpool. Namun, minat tersebut belum tentu mendapat sambutan positif dari sang pemain.

Pelatih Juventus Maurizio Sarri tampak belum puas dengan komposisi skuatnya musim 2019/2020. Padahal, La Vecchia Signora telah dihuni pemain-pemain kelas dunia.

Sebut saja Cristiano Ronaldo, Leonardo Bonucci, Giorgino Chiellini, Daniel Rugani, Matthijs de Ligt, dan sebagainya. Namun komposisi mewah ini tak lantas membuat manajemen Bianconeri puas.

Klub yang bermarkas di Allianz Stadium itu memasukkan Van Dijk dalam daftar bidikannya pada bursa transfer musim panas 2020 mendatang. Tak main-main, Juve berani merogoh kocek hingga 150 juta pounds atau sekitar Rp2,7 triliun demi mendatangkan Van Dijk ke Italia.

Van Dijk diyakini menjadi pemain potensial yang bisa menuntaskan ambisi Juventus. Klub raksasa Italia itu, berambisi menjuarai Liga Champions.

Namun, Bola.com menemukan fakta menarik perihal Van Dijk dan Juventus. Ada beberapa alasan yang bisa membuat bek asal Belanda itu menolak tawaran mengiurkan La Vecchia Signora dan membuat isu ketertarikan Juventus tersebut menguap. Berikut rinciannya:


1. Liverpool Menaikkan Gaji Van Dijk

Bek Liverpool, Virgil van Dijk berselebrasi usai mencetak gol keduanya ke gawang Brighton and Hove Albion pada pertandingan lanjutan Liga Inggris di Stadion Anfield (30/11/2019). Liverpool menang tipis atas Brighton 2-1. (AP Photo/Jon Super)

Pada awal September 2019 lalu, Van Dijk telah menyetujui kontrak bernilai fantastis dengan Liverpool. Van Dijk sepakat untuk bertahan di Anfield hingga 2025.

Padahal, kontrak terakhirnya baru habis pada 2023 mendatang. Saat ini, Van Dijk hanya mendapat gaji sebesar 125 ribu pounds atau sekitar Rp2,16 miliar per pekan.

Sementara dalam kontrak barunya, Van Dijk bakal mengantongi gaji sebesar 200 ribu pounds atau sekitar Rp3,43 miliar per minggu. Jika Liverpool bersedia menaikkan nilai kontrak atau memang Van Dijk berniat menjaga loyalitasnya, besar kemungkinan bek asal Belanda itu bakal menolak tawaran Juventus.


2. Menumpuknya Bek Juventus

2. Virgil van Dijk - Liverpool : 679 Voting. (AFP/Paul Ellis)

Juventus sudah memiliki sejumlah bek kelas dunia. Sebut saja Merih Demiral, Giorgio Chiellini, atau Matthijs de Ligt.

Kondisi itu membuat Direktur Olahraga Juventus, Fabio Paratici, menegaskan bahwa saat ini merekrut pemain belakang bukan prioritas utama klub. Paratici mengatakan skuat yang ada sudah komplet.

"Juventus tidak ada ide membeli bek baru. Tim ini tidak membutuhkan bek tengah lagi," kata Paratici beberapa waktu lalu.

"Kami punya bek yang kuat dan komplet. Setelah Chiellini kembali. Pokoknya posisi bek tengah aman," tambahnya.

Dengan alasan tersebut, bisa jadi ketertarikan Juventus terhadap Van Dijk itu hanya ingin mengusik konsistensi Liverpool. The Reds disebut menjadi rival berat Juventus di Liga Champions.


3. Ingin Beri Juniornya Kesempatan

Penyerang Liverpool, Mohamed Salah (kiri)berselebrasi bersama rekannya Virgil van Dijk usai mencetak gol ke gawang KRC Genk pada pertandingan lanjutan Grup E Liga Champions di Luminus Arena, Genk (23/10/2019). Liverpool menang telak -14 atas KRC Genk. (AP Photo/Francisco Seco)

Saat ini, Juventus telah memiliki bek asal Belanda bernama Matthijs de Ligt. Sayang, performa mantan pilar Ajax Amsterdam itu masih belum stabil bersama Bianconeri.

Kondisi itu membuat Maurizio Sarri kerap membangkucadangkan bek berusia 20 tahun tersebut. Jika Virgil van Dijk datang, nasib De Ligt semakin tak karuan.

Sebagai senior Matthijs de Ligt di Timnas Belanda, besar kemungkinan Van Dijk akan memikirkan hal tersebut. Bukan tidak mungkin Van Dijk bakal menolak tawaran Juventus dan ingin memberi juniornya itu kesempatan.

 

Disadur dari: Bola.com (Penulis: Hesti Puji Lestari/Editor: Benediktus Gerendo Pradigdo, published 2/2/2020)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya