Wapres Ma'ruf Amin Imami Salat Jenazah Gus Sholah

Ma'ruf juga mengenang bagaimana dirinya yang sering berdiskusi dengan almarhum selama mondok di Pesantren Tebu Ireng Jombang.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 03 Feb 2020, 07:39 WIB
Salahuddin Wahid atau Gus Sholah memberikan keterangan di sela Muktamar NU di Jombang, Jawa Timur. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Ma'ruf Amin memimpin jalannya salat jenazah Almarhum KH Salahuddin Wahid atau Gus Sholah pagi ini pukul 05.20 WIB. Usai mengimami jalannya salat jenazah, Ma'ruf memberikan keterangan pers terkait berpulangnya adik kandung dari Presiden Gus Dur tersebut.

"Saya kenal baik, saya sangat dekat, orang yang banyak mengabdikan diri dalam masalah kenegaraan, dan juga masalah keagamaan," kata Ma'ruf di rumah duka, Jalan Bangka, Jakarta Selatan, Senin (3/2/2020).

Selain itu, Ma'ruf juga mengenang bagaimana dirinya yang sering berdiskusi dengan almarhum selama mondok di Pesantren Tebu Ireng Jombang. Terlebih, Ma'ruf menilai, setelah kepemimpinan pesantren berpindah ke tangah almarhum, banyak kemajuan pesat terjadi di pesantren tersebut.

"Beliau pimpin pesantren itu, jadi maju dan banyak perubahan pesat, selain menambah jumlah santri dan jumlah pesantren dan dibangun pesantren science ini luar biasa," ujar Ma'ruf.

Ma'ruf mengaku, sangat hormat terhadap perjuangan almarhum di jalan kerukunan antarumat beragama dan demokrasi. Dia mengatakan, Gus Sholahadalah penerus langkah Presiden Gus Dur dalam melanjutkan tujuan kerukunan umat beragama.

"Persaudaraan Islam beliau sangat intens beliau membangun ukuwah Islam, khususnya NU dan Muhammadiyah, beliau juga melanjutkan apa yang dilakukan Gus Dur dalam hal demokrasi. Beliau orang baik mengawal kehidupan keagamaan kerukunan dan kemajuan pendidikan dan SDM," imbuh Wapres Ma'ruf.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Pesan Kepada Keluarga Gus Sholah

Terakhir, Wapres Ma'ruf berpesan kepada keluarga ditinggalkan agar ikhlas dan berdoa agar almarhum diterima di sisi-Nya sesuai amal ibadah dan kebaikan selama hidup di dunia.

"Keluarga iklhas, karena beliau sudah cukup meninggalkan peninggalan yang baik, tentang pendidikan keumatan, dan karena itu mohon sabar dan diterima di sisi Allah," Ma'ruf menandasi.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya