Pakai Slogan Terkait Virus Corona, Pria Skotlandia Sukses Jual Banyak Masker

Slogan unik yang dikaitkan dengan fenomena wabah virus corona membuat pemilik toko di Glasgow, Skotlandia menjual lebih banyak masker

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 03 Feb 2020, 19:00 WIB
ilustrasi memakai masker medis (sumber: iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Ada cara unik seorang warga di Glasgow, Skotlandia agar masker yang dijualnya laku, sekaligus memperingatkan orang-orang tentang bahaya virus corona. Dia menggunakan slogan yang unik.

Pemilik toko yang tidak disebutkan namanya ini menggunakan slogan "Don't Die, Please Buy" atau jika diterjemahkan ke Bahasa Indonesia menjadi "Jangan Mati, Tolong Beli."

Sejak slogan itu dipasang di depan tokonya, Partick Superstore, masker jualannya terjual hingga dua ribu buah. Bahkan, permintaan atas produk itu meningkat.

"Saya mendapat 50 kota masker dari distributor farmasi dan permintaannya sangat besar," kata pemilik toko itu seperti dikutip dari LAD Bible pada Senin (3/2/2020).

Simak juga Video Menarik Berikut Ini


Sempat Diprotes Sang Putri

Pekerja memproduksi masker di sebuah pabrik di Yangzhou, Provinsi Jiangsu, China, Senin (27/1/2020). Masker tersebut diproduksi untuk mendukung pasokan bahan medis saat wabah virus corona melanda China. (STR/AFP)

"Banyak apotek di penjuru negeri kehabisan, jadi saya pikir saya akan mencoba melakukan sedikit untuk komunitas lokal dan menawarkan apa yang saya bisa di sini," ujar kepada The Daily Record.

Pemilik toko ini menjual maskernya dengan harga satu dolar. Awalnya, dia berharap agar benda itu dibeli dan dikirim ke keluarga mereka yang terdampak virus corona.

"Namun beberapa pembeli telah membelinya untuk dipakai di tempat dengan segera," kata pria itu. Dia juga mengungkapkan, beberapa pelanggan di tempatnya adalah orang-orang Tiongkok.

Slogan "Don't Die, Please Buy" didapatkan pengusaha ini setelah melihat video orang-orang berjatuhan di Tiongkok. Meski sempat diperingatkan putrinya karena kekhawatiran memberi arti yang menyesatkan, namun dia tetap melakukannya.

"Ini telah menjadi epidemi global. Jadi saya datang dengan membeli masker dan menempatkan beberapa poster bersamaan."

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya