Kemenkes Siapkan Wifi dan Sarana Olahraga di Tempat Karantina WNI Wuhan

Meskipun para WNI dari Wuhan harus menjalani karantina, tapi Kementerian Kesehatan menyiapkan segala hal agar mereka tidak merasa bosan.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 03 Feb 2020, 10:46 WIB
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan ke WNI yang dievakuasi dari Wuhan, China saat tiba di bandara internasional Hang Nadim, Batam, Minggu (2/2/2020). Para WNI langsung ke luar pesawat untuk selanjutnya menuju Natuna, Kepulauan Riau. (Photo by Handout/Indonesian Embassy/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Selama karantina di Kepulauan Natuna, Riau, 238 orang warga negara Indonesia (WNI) dari Wuhan tetap melakukan sejumlah kegiatan. Kegiatan tersebut dilakukan agar mereka tidak merasa bosan lantaran hari-harinya diisi dengan pemeriksaan kesehatan rutin.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Anung Sugihantono, mengatakan, seluruh kegiatan yang dilakukan para WNI dari Wuhan berdasarkan pedoman yang sudah disusun Kementerian Kesehatan.

"Kami sudah menyiapkan pedoman kegiatan selama 14 hari ke depan versi Kemenkes. Kegiatan ini sambil melihat situasi juga," kata Anung di Gedung Kementerian Kesehatan, Jakarta, Senin (3/2/2020). Karantina selama 14 hari untuk mengobservasi kesehatan WNI.

"Olahraga pasti ada. Tadi pagi juga mereka olahraga. Tapi akan terus di-update kebutuhannya apa," Anung menambahkan.

Kementerian Kesehatan menyiapkan perlengkapan olahraga di tempat karantina. Selepas olahraga, para WNI sarapan dan setelah itu melakukan pengukuran suhu.

"Untuk kegiatan hari-hari lain disiapkan alat-alat kesenian. Yang pasti akan diberikan dukungan pelayanan," ujarnya.

 


Belum Bisa Komunikasi dengan Keluarga

Sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Wuhan, China keluar dari pesawat Batik Air Airbus 330-300CEO di bandara internasional Hang Nadim, Batam, Minggu (2/2/2020). Para WNI langsung ke luar pesawat untuk selanjutnya menuju Natuna, Kepulauan Riau. (AFP/Ricky Prakoso)

Anung, menambahkan, saat ini yang diperlukan WNI adalah komunikasi dengan keluarga masing-masing. Sejak tiba di Kepulauan Natuna, mereka belum berkomunikasi dengan keluarganya.

"Mereka di sana belum bisa menghubungi keluarga masing-masing. Karena VPS (virtual server private) mereka masih tertanda Tiongkok," kata Anung.

Oleh sebab itu, Kemenkes pun sedang menyiapkan Wifi agar mereka bisa menghubungi keluarganya.

"Akses komunikasi selama di Natuna ya menggunakan ponsel," katanya.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya