Liputan6.com, Jakarta - Kasus Novel Coronavirus atau Virus Corona akhir-akhir ini menimbulkan sejumlah isu terkait kebenarannya. Seperti yang baru-baru ini terjadi, tersebar sebuah kabar di media sosial yang disebut berasal dari Zhong Nanshan, seorang dokter paru-paru di Tiongkok, mengenai cara sederhana mencegah pneumonia Wuhan, yaitu dengan kumur air garam.
Berikut isinya:
Advertisement
Zhong Nanshan, seorang ahli paru-paru Cina yang menemukan virus corona SARS pada tahun 2003, menyarankan cara-cara sederhana untuk mencegah pneumonia Wuhan.
Dianjurkan agar Anda berkumur dengan air garam ringan sebelum pergi ke rumah sakit atau tempat umum lainnya (dan melakukan hal yang sama setelah kembali ke rumah). Metodenya adalah sebagai berikut;
- Memegang seteguk air garam encer,
- Mengangkat kepala, biarkan air garam tetap di sekitar area tenggorokan Anda
- Buka mulut sedikit dan buang napas perlahan. Biarkan udara menggelegak melalui air di tenggorokan dan buatlah suara "ha"
- Memuntahkan air garam setelah beberapa detik
- Ulangi tiga sampai kali
Karena virus atau bakteri mengintai di faring melalui saluran hidung, air garam encer dapat membunuh mereka di tempat, sehingga mencapai tujuan mencegah infeksi. Selama SARS, saya mempromosikan dan mengawasi metode ini di antara murid-murid saya. Akibatnya, tidak ada siswa kami di kelas kami yang kedinginan, batuk, dan demam.
Metode ini sederhana, efektif, mudah dilakukan. Tetapi membutuhkan ketekunan.
Zhong Nanshan
21 Januari 2020"
Kabar tersebut pertama kali disebarluaskan oleh warga Filipina, Jp Fajue, di Facebook dalam versi bahasa Inggris untuk membantu orang-orang di sana. Kemudian, versi lain pun bermunculan. Lantas, apa benar kumur air garam dapat mencegah pneumonia Wuhan?
Health Liputan6.com menanyakan langsung mengetahui kebenaran kabar itu kepada Pulmonologist dari RS EMC, Desilia Atikawati.
"Kalau aku sih bilang enggak dulu. Karena enggak ada rekomendasi yang mengarah ke sana, belum ada penelitian yang jelas,” katanya.
Simak Video Menarik Berikut:
Riset
Selanjutnya, Health Liputan6.com melakukan penelusuran guna memastikan kebenarannya. Dan, ditemukan bahwa benar Zhong Nashan merupakan seorang dokter paru Cina yang menemukan SARS pada 2003.
Sementara Jp Fajuea, yang unggahannya itu telah dibagikan sebanyak 1,2 ribu kali, diketahui menerjemahkan informasi Nashan dari bahasa Cina. Namun, setelah didalami, ternyata tidak ditemukan unggahan melalui dokter tersebut.
Sebuah laman dari Pinoy Trending News (website Filipina) juga ikut menyebarluaskan mengenai hal ini, dan lagi-lagi, tidak ada sumber yang jelas, dan dalam artikel tersebut tidak ada yang berkomentar, serta nama penulis tanpa identitas yang jelas (hanya menuliskan PTN di bagian penulis).
Dikonfimasi berdasarkan Bangkok Post, yang didukung oleh AFP Fact Check (kantor berita global), dituliskan bahwa kumur air garam dapat mencegah pneumonia Wuhan tidaklah benar.
“Beberapa unggahan di Weibo, Twitter, dan Facebook yang dibagikan pada bulan Januari menyatakan pakar pernapasan Tiongkok Zhong Nanshan mengatakan kepada orang-orang untuk kumur mulut mereka dengan larutan air garam untuk mencegah infeksi dari wabah virus baru.
Namun, klaim itu palsu. Tim ahli mengatakan bahwa saline tidak akan "membunuh" virus baru dan mendesak orang untuk tidak percaya atau berbagi rumor online yang tidak akurat secara medis.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga mengatakan kepada AFP bahwa tidak ada bukti bahwa larutan garam akan melindungi orang dari infeksi coronavirus baru,”
Didukung pernyataan Desi, jika belum ada uji klinis, dan belum tau kebenarannya, tetap tidak bisa dipastikan.
Advertisement
Tidak ada rekomendasi
Desi mengatakan, meskipun kumur air garam mempunyai efek sebagai anti septik di saluran napas atas (faring), kumur air garam tidak dapat menyembuhkan ataupun mencegah pneumonia Wuhan.
"Saya sih enggak tau ya kalau ada penelitiannya. Kalau penelitiannya apakah secara efektif akan menurunkan, saya belum baca, tapi kalau masker itu sudah ada penelitiannya," kata Desi, yang ditemui beberapa waktu lalu di Dear Netizen Liputan6.com.
Menurutnya, tidak ada rekomendasi kumur air garam dapat mencegah pneumonia dari Organisasi Kesehatan Dunia maupun Kementerian Kesehatan.
Ia merekomendasikan untuk memakai masker, mencuci tangan, punya etika batuk yang baik, menghindari perjalanan ke Cina, dan jika sakit untuk tetap di rumah.
"Karena dengan pakai masker dan cuci tangan lumayan bisa menurunkan risiko untuk penyakit-penyakit airbone. Penelitiannya juga 70 persen jika dipakai secara betul," ujar Dita.
Menanggapi kumur air garam tersebut, Desi menjelaskan jika fakta dari rekomendasi omongan orang merupakan rekomendasi terendah dalam bilang ilmiah.
"Kalau kita ngomongin tentang fakta, jika di dalam level kedokteran, ada di level-level. Expert opinion itu justru ada di paling bawah, tetapi jika sudah melewati penelitian lebih bisa kita pegang, yang sudah teruji secara klinis," Desi menekankan.
Penulis: Lorenza Ferary