Penyanyi Siti Badriah Penuhi Panggilan Polda Jatim Terkait MeMiles

Kasubdit Indagsi Ditreskrimsus Polda Jatim, Kompol Suryono menyampaikan Siti Badriah sebenarnya dipanggil bersama dengan penyanyi Pinkan Mambo.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 03 Feb 2020, 11:08 WIB
lustrasi Investasi Penanaman Uang atau Modal (iStockphoto)

Liputan6.com, Surabaya - Pedangdut Siti Badriah atau yang biasa dipanggil Sibad akhirnya memenuhi panggilan penyidik Subdit Indagsi Ditreskrimsus Polda Jatim, terkait kasus investasi bodong aplikasi MeMiles, Senin pagi (3/2/2020).

Sibad datang ke Mapolda Jatim tidak sendirian. Dia datang dengan didampingi kuasa hukumnya. Tanpa memberikan keterangan, pedangdut ini langsung memasuki ruang penyidik.

Kasubdit Indagsi Ditreskrimsus Polda Jatim, Kompol Suryono menyampaikan Sibad sebenarnya dipanggil bersama dengan penyanyi Pinkan Mambo. Namun, karena ada halangan, Sibad tidak bisa hadir dan meminta untuk menjadwal ulang pemanggilan.

"Jadi dua minggu yang lalu yang bersangkutan (Siti Badriah) berhalangan hadir dan meminta untuk reschedule. Baru hari ini bisa datang," tutur dia. 

Sibad, lajut Suryono, bukanlah member MeMiles. Pemanggilan Sibad sebagai saksi karena dirinya pernah mengisi acara sebagai penyanyi di MeMiles. "Dia bukan member tapi pernah mengisi acara di MeMiles," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


6 Mobil Kembali Disita dalam Kasus MeMiles, Ini Pemiliknya

Sebelumnya, Kepala Bidang (Kabid) Hubungan Masyarakat (Humas) Polda Jawa Timur, Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko menyampaikan perkembangan terbaru terkait kasus dugaan investasi bodong aplikasi MeMiles, Jumat, 24 Januari 2020.

Menurut Truno, penyidik Ditreskrimsus Polda Jatim sampai saat ini telah menyita sebanyak 24 unit mobil hasil reward pada kasus investasi bodong MeMiles yang dijalankan PT Kam and Kam.

"Barang bukti mobil dari kasus MeMiles saat ini total ada 24 unit. Bertambah enam dari yang awalnya 18 unit," tuturnya di Mapolda Jatim. 

Truno mengemukakan, enam unit mobil tersebut disita dari para figur publik dan pejabat yang terseret investasi bodong beromzet Rp 761 miliar tersebut, seperti Eka Deli, Marcello Tahitoe atau Ello dan cucu mantan Presiden Soeharto, Ari Sigit.

"Enam mobil itu satu Toyota Fortuner milik ED, satu mobil jenis sedan milik MT. Selain itu dua mobil Toyota Alphard milik AS dan dua mobil lagi milik Kadivpas (Kepala Divisi Pemasyarakatan) Riau berinisial MH," ujar Truno.

Ia mengungkapkan, hanya dua dari enam mobil milik Ari Sigit yang mempunyai surat dan telah sesuai prosedur. Namun, ia masih mendalami lebih lanjut surat-surat yang ada di mobil lainnya.

"Mobil ini masih dalam proses penyelidikan. Kami masih melihat dari masa jeda dan masa tunggu yakni 120 hari sesuai ketentuan. Juga apakah karena mereka figur publik sehingga mendapatkan reward mobil atau sebagai endorse dari MeMiles, itu masih didalami," katanya.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya