Liputan6.com, Jakarta Lewat film Joker, Joaquin Phoenix membawa pulang Piala BAFTA. Ini kali pertama Joaquin Phoenix menang BAFTA setelah dinominasikan lewat Walk The Line, Her, dan The Master.
Pencapaian Joaquin Phoenix disambut tepuk tangan para tamu. Di atas panggung BAFTA 2020, Joaquin Phoenix menyampaikan pidato kemenangan. Yang diucapkan sang aktor malam tadi disebut sebagai salah satu pidato paling powerful.
Baca Juga
Advertisement
Joaquin Phoenix mengingatkan bahwa lingkungan kerja termasuk di industri film sangat beragam. Keragaman inilah yang patut dirawat. Publik merinding mendengar pidato pemeran Joker.
Pesan Yang Sangat Jelas
“Saya merasakan pergolakan karena banyak sahabat sesama aktor yang pantas namun tak mendapat kehormatan. Saya berpikir kita telah mengirim pesan yang sangat jelas bahwa masyarakat kulit berwarna tak layak berada di sini,” beber Joaquin yang mengenakan setelan jas dan dasi kupu-kupu warna hitam.
“Saya pikir itulah pesan yang kita kirim kepada mereka yang telah berjasa besar dalam media maupun industri kita, yang dari situ kita beroleh keuntungan,” sambung aktor kelahiran 28 Oktober 1974.
Advertisement
Diakui dan Diapresiasi
Joaquin Phoenix percaya para pekerja seni kulit berwarna tidak gila hormat maupun gila piala. Namun, mereka berhak mendapat pengakuan maupun perlakuan istimewa.
“Saya tak berpikir setiap orang ingin mendapat penghargaan atau perlakuan istimewa, meski itu yang kita dambakan setiap tahunnya. Saya pikir mereka hanya ingin diakui, diapresiasi, dan dihargai atas kerja mereka,” ia menyambung.
Malu Jadi Bagian Masalah
Dalam pandangan Joaquin Phoenix ini bukanlah perlakuan yang bermoral. “Dan saya malu untuk mengatakan bahwa saya jadi bagian dari masalah ini,” katanya.
Joaquin Phoenix mengingatkan bintang papan atas sekalipun tak mungkin bekerja sendiri di lokasi syuting. Ada orang lain yang menolong hingga proses produksi film berlangsung mulus.
Advertisement
Kewajiban Kita
“Saya tak mungkin memastikan dan mengerjakan semuanya sendiri di lokasi syuting. Saya pikir ini lebih dari sekadar punya lingkungan kerja yang multikultural,” beri tahu dia.
“Kita perlu berupaya keras agar bisa lebih memahami arti sistem rasialis. Saya pikir ini kewajiban mereka yang menciptakan, melanggengkan, dan mengambil keuntungan dari sistem penindasan yang mesti dibongkar. Sekarang itu jadi kewajiban kita,” Joaquin Phoenix mengakhiri. Pidato ini disambut para tamu.