Liputan6.com, Jakarta - Masjid transparan baru-baru ini jadi perbincangan di media sosial, terutama Twitter. Tempat ubadah umat Muslim yang satu ini terlihat unik dan tak biasa. Pasalnya, selain terletak di tengah padang pasir, atap sampai dinding masjid ini dibuat transparan sehingga dari luar Anda bisa melihat isi dalamnya.
Dilansir dari The Islamic Information, Senin, 3 Januari 2020, masjid transparan yang terletak di Saudi Arabia itu merupakan bagian dari proyek seni yang disebut Surga Punya Banyak Pintu (Paradise Has Many Gates).
Masjid transparan tersebut adalah proyek yang dibuat oleh Ajlan Gharem. Ia merupakan warga Arab yang berprofesi sebagai guru matematika di sekolah umum Al Sahabah, Riyadh.
Baca Juga
Advertisement
Ajlan menyebut dirinya sebagai seniman multidisiplin, seperti diungkapkan dalam laman resmi miliknya, Ajlang Harem. Ia menerima gelar sarjana matematika di Universitas King Khalid dan menerapkan ilmu analitiknya pada setiap karya seni yang ia ciptakan.
Masjid itu terbuat dari baja canai, plexiglass, aluminium dan lampu listrik. Seniman tersebut menggunakan bahan yang sama yang digunakan untuk membendung masuknya pengungsi di Eropa serta di penjara militer Amerika Serikat, Teluk Guantanamo.
Setelah dari Arab, masjid itu dibawa ke Taman Vanier Vancouver, British Columbia, Kanada. Masjid itu dipajang untuk dinikmati orang-orang selama dua tahun di sana.
Makin Indah Saat Malam
Ide Ajlan membangun masjid transparan mengguncang banyak orang dan panen pujian. Ia disebut-sebut telah berkontribusi yang sangat indah di bidang seni.
Bahkan tak sedikit orang yang datang untuk menonton karya seni itu. Mereka semua heran melihat bagaimana Ajlan Gharem memberikan pesan yang kuat Islam dengan cara yang sangat sederhana.
Masjid itu semakin indah saat malam tiba. Lampu-lampu pada kerangka masjid menyala membuat isi dalam masjid bisa dilihat, meski saat malam.
Dalam laman pribadinya Ajlan juga mengungkapkan seni ini dapat dilihat dari berbagai perspektif, tergantung pada pemikiran Anda. Ajlan mendesain rumah ibadah itu karena ibadah selalu dikaitkan dengan perdamaian. (Adhita Diansyavira)
Advertisement