Laba Pertamina Spanjang 2019 Bakal Turun Jadi Rp 28,5 Triliun

PT Pertamina (Persero) bakal mencatatkan laba bersih perusahaan yang menurun di 2019 jika dibandingkan 2018

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 03 Feb 2020, 14:23 WIB
Petugas lapangan memantau Area Tanki LPG (Spherical Tank) di kawasan kilang RU V Balikpapan, Kalimantan, Kamis (14/05). Kilang RU V merupakan kilang pengolahan minyak Pertamina terbesar ke-2 di Indonesia. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) memproyeksikan pencapaian laba bersih sepanjang 2019 sebesar USD 2,1 miliar atau setara dengan Rp 28,56 triliun. (Kurs 13.600 per dolar AS).

Angka ini jelas menurun jika dibandingkan dengan kinerja perusahaan sepanjang 2018 yang saat itu mencapai USD 2,5 miliar atau setara dengan Rp 34 triliun.

"Angka tersebut merupakan proyeksi dan belum diaudit," kata Direktur Perencanaan Investasi dan Manajemen Risiko Pertamina Heru Setiawan dalam Rapat Kerja bersama Komisi VI, DPR, seperti dikutip dari Antaranews.com, Senin (3/2/2020).

Heru Setiawan mengatakan hal tersebut masih banyak asumsi ataupun diskresi. Sedangkan untuk pendapatan atau revenue 2019 tercatat sebesar USD 52,4 miliar, turun jika dibandingkan tahun 2018 sebesar USD 57,9 miliar.

Laba Pertamina sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) 2019 tercatat USD 8,2 miliar, turun dibanding 2018 sebesar USD 9,2 miliar.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Aset Pertamina

Petugas PT. Pertamina (Persero) melintas Refinery Unit (RU) atau kilang VI Balongan di Indramayu, Jawa Barat, (14/1). RU VI Balongan merupakan tumpuan produksi BBM jenis Pertamax Series milik PT. Pertamina (Persero). (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Kemudian, berdasarkan catatan Heru, aset Pertamina pada 2019 terdata sebesar USD 63,8 miliar atau turun dibanding 2018, yaitu USD 64,7 miliar.

Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) mengklaim perolehan laba perseroan pada triwulan III 2019 mencapai USD 753 juta, di luar komponen kompensasi harga jual.

"Catatan itu masih prognosa, jadi belum teraudit," tegas Heru.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya