Liputan6.com, Jakarta Langkah pemerintah untuk mencegah stunting dan memenuhi kebutuhan masyarakat melalui Program Sembako telah dimulai. Penyaluran Program Sembako untuk pertama kalinya dilaksanakan di e-Warong yang berada di Kabupaten Gresik, Jawa Timur pada Minggu, (2/1).
Penyaluran Program Sembako di Gresik langsung dihadiri oleh Dirjen Penanganan Fakir Miskin Andi ZA Dulung, Kadinsos Provinsi Jawa Timur, Kandinsos Kabupaten Gresik dan perwakilan dari Himbara (BNI). Adapun e-Warong yang menjadi lokasi penyaluran Program Sembako ini di antaranya; e-Warong Munrofingah Desa Sekar Kurung Kecamatan Kebummas, e-Warong Abdul Latif Jalan Malik Ibrahim Desa Gapuro Sukolilah Kecamatan Gresik dan e-Warong Erlina Jalan Wahidin Desa Randu Kebomas.
Advertisement
Sekitar 400 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) hadir untuk mencairkan Program Sembako di tiga e-Warong tersebut.
Program Sembako merupakan transformasi dari Program BPNT yang diresmikan pada bulan Januari 2020 lalu. Dari transformasi ini, pemerintah meningkatkan nilai bantuan dari sebelumnya Rp 110.000 per KPM per bulan menjadi Rp 150.000 per KPM per bulan. Kenaikan ini sebagai tambahan bahan pangan yang sebelumnya hanya beras dan telur ditambah dengan kacangan kacangan, daging, ayam, buah dan sayuran. KPM di beri kebebasan untuk memilih kebutuhan pangan sesuai dengan kebutuhannya.
Dirjen Penanganan Fakir Miskin Andi ZA Dulung menjelaskan Program Sembako ini merupakan langka pemerintah untuk mencegah stunting. Andi juga berharap tambahan bahan pangan seperti buah buahan dan sayuran berasal dari produk lokal. Ada beberapa bantuan, misalnya buah, saat dibeli mereka gak sadar.
"Memang kelihatannya murah, tapi itu barang impor," tuturnya.
Andi juga mendorong para pendamping agar buah-buahan yang dijual di e-Warong dapat bervariasi. Misalnya bulan ini menjual apel, kemudian bulan depan diganti pisang atau dengan buah-buahan lainnya.
Pada kesempatan itu, Andi juga mengimbau kepada agen e-Warong Abdul Latif untuk turut membantu para ibu-ibu dari KPM menjual hasil dagangannya. Beberapa ibu-ibu dari KPM telah menjual kerupuk dan kue dengan hasil usaha sendiri.
"Saya sampaikan kepada pemilik warung tolong kerja sama dengan ibu-ibu ini. Kalau misalnya mau nitip kue atau kerupuk, tolong bantu dipasarkan. Nanti bagi dua keuntungannya," katanya.
Abdul Latif sebagai agen e-Warong turut menyambut program Sembako yang diluncurkan pemerintah. Program ini diharapkan bisa membawa masyarakat menjadi sejahtera dengan banyaknya KPM yang graduasi.
Maywaroh KPM asal Desa Gapuro sangat senang dengan tranformasi BPNT Ke Program Sembako ini, dengan adanya tambahan pangan pokok lain Maywaroh dapat menerima bantuan beras, telur, daging Ayam, Buah Pear, dan kacang tanah.
"Kebutuhan ini sangat membantu sekali buat saya dan keluarga saya khususnya untuk anak ana," ujarnya.