Lebih Parah dari SARS, Korban Tewas Virus Corona China Capai 362 Orang

Korban akibat Virus Corona melewati jumlah tewas akibat SARS.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 03 Feb 2020, 16:37 WIB
Staf medis memindahkan seorang pasien dari ambulans ke rumah sakit Jinyintan, tempat pasien-pasien terinfeksi virus corona dirawat di Wuhan, provinsi Hubei, China pada Senin 20 Januari 2020. (Source: AP)

Liputan6.com, Beijing - Jumlah korban yang tewas akibat terinfeksi Virus Corona kini resmi melewati jumlah korban SARS di China. Terkini, ada 362 korban tewas akibat Virus Corona di China, sementara jumlah korban SARS di China sejumlah 349 orang.

Berdasarkan pantauan peta Gis And Data pada Senin sore (3/2/2020), ada 11.117 kasus Virus Corona di China dan 362 orang tewas. Mayoritas korban tewas ada di provinsi Hubei yang merupakan lokasi Kota Wuhan. 

Data WHO menyebut kematian SARS di China Daratan ada 349 orang. Virus SARS juga menyerang pernapasan dan membuat cemas masyarakat Asia pada 2002-2003. 

Sebagai catatan, penderita Virus Corona juga lebih banyak dari SARS. Sejauh ini ada 17 ribu kasus positif Virus Corona di seluruh China, sementara penderita SARS ada 5.327 orang di China. 

China baru saja selesai membangun rumah sakit khusus Virus Corona untuk merawat 1.000 pasien. Satu rumah sakit lagi akan dibuka pekan ini. Dua-duanya dibangun dalam tempo beberapa hari saja. 

Sejauh ini, negara-negara lain yang paling para terkena Virus Corona adalah Jepang, Thailand, dan Singapura. Jumlah pasien di Singapura dan luar China kebanyakan berasal dari Wuhan. 

WHO juga sudah menetapkan Virus Corona sebagai darurat kesehatan global. Pihak China pun masih optimistis bisa menjinakkan virus ini. 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Wabah Virus Corona, Garuda Indonesia Setop Penerbangan dari dan ke China

Pemandangan bagian dalam rumah sakit Huoshenshan (Gunung Dewa Api) di Wuhan, provinsi Hubei, China pada Minggu (2/2/2020). Rumah sakit Huoshenshan tersebut diserahkan kepada militer China untuk merawat ribuan pasien yang terjangkit virus korona. (Photo by STR / AFP)

Maskapai penerbangan nasional Garuda Indonesia tutup sementara rute penerbangan dari dan ke China guna mencegah penyebaran virus Corona yang  menggegerkan seluruh dunia hingga ditetapkan darurat oleh WHO.

Hal tersebut dilakukan atas kebijakan pemerintah untuk menunda layanan penerbangan dari dan ke China yang resmi diberlakukan 5 Februari 2020 mendatang.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menyatakan, penundaan sementara penerbangan ini merupakan bentuk perhatian serius Garuda Indonesia untuk turut mengantisipasi penyebaran virus Corona.

"Kebijakan tersebut juga merupakan tindak lanjut komitmen dan dukungan penuh Garuda Indonesia terhadap upaya pemerintah dalam mencegah penyebaran virus Corona di Indonesia yang salah satunya dilakukan melalui penundaan sementara rute penerbangan dari dan menuju Tiongkok," ujarnya, mengutip keterangan resmi.

Adapun rute yang ditutup sementara ialah rute yang melewati Beijing, Shanghai, Guangzhou, Zhengzhou dan Xi’an. Sementara, penerbangan dari dan menuju Hongkong masih dilayani dengan pengawasan penuh bersama dengan otoritas terkait.

Garuda juga turut memberlakukan kebijakan yang fleksibel untuk melakukan reschedule dan reroute bagi calon penumpang yang telah memesan tiket dari dan ke China.

Informasi mekanisme refund, perubahan jadwal dan reroute rute penerbangan, penumpang bisa didapatkan melalui Call Center Garuda Indonesia di nomor 021-2351 9999 dan 08041807807. www.garuda-indonesia.com dan Twitter @GarudaCares.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya