Liputan6.com, Jakarta - Founder Enigma, Kaesang Pangarep yang juga pengusaha di bidang kuliner, menanggapi isu terkait pengaruh omnibus law terhadap bisnis dan program Enigma. Menurutnya hal itu tidak berdampak banyak pada bisnisnya nanti, yang terpenting dirinya tetap fokus pada visi misinya untuk mengurangi pengangguran di Indonesia.
“Jujur ya gak ada, kita kerjain apa yang bisa kita bantu untuk mengurangi pengangguran, itu salah satu visi misi saya,” ujar Kaesang kepada awak media saat ditemui dalam acara Pelatihan Coding, di WeWork MSIG Tower, Jakarta, Senin (3/2/2020).
Baca Juga
Advertisement
Kendati begitu, terkait salah satu poin omnibus law ada rencana pengupahan perjam, ia tidak banyak menanggapi, “Ya pasti ada plus minusnya, gak bisa ada,” katanya.
Selain itu ia juga menjelaskan keterkaitan antara Enigma dengan usahanya yang sebelumnya di bidang kuliner. Memang di PT Kaesang, dirinya memfokuskan dua lini yakni kuliner dan vokasi. “Emang gini, lini bisnis di PT kaesang sendiri ada dua, ada kuliner satu lagi vokasi, kita fokus di dua lini bisnis ini. Kalau di vokasi kita punya Enigma,”jelasnya.
Namun, terkait pendaan Enigma Bootcamp, Kaesang Pangarep tidak secara pasti berapa jumlah investasi atau dana yang dikeluarkan untuk mengadakan pelatihan bersama Eka Tjipta Foundation (ETF). “Dari duit saya, duit partner saya, ya dari mana lagi. Ya adalah enggak cukup banyak enggak sedikit juga,” ujar Pemuda 25 tahun ini.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kebutuhan Banyak
Selanjutnya, Kaesang pun memaparkan alasan kenapa mengadakan pelatihan ini. Karena memang kebutuhan programmer di Indonesia itu banyak, namun sumber daya manusianya kurang, meskipun ada namun belum terlatih dengan baik. Maka dari itu dirinya, berusaha untuk memenuhi kebutuhan yang dibutuhkan perusahaan-perusahaan yang membutuhkan programmer-programmer yang berkompeten.
“Data yang saya dapet itu memang kebutuhan dari programmer itu cukup banyak, maka saya bikin ini Enigma. Cuman kebutuhan Indonesia untuk programmer belum bisa tercukupi, kalau dari Enigma aja. Makannya kita lagi merencanakan gimana kita bisa menciptakan, mungkin sekarang kita hanya mencipatakan 100 programmer pertiga bulan, mungkin kedepannya bisa lebih banyak lagi, itulah yang lagi kita godok supaya ke depannya bisa lebih cepet mengahasilkan programmer nya,” ungkapnya.
Untuk sementara pihak Enigma, belum banyak melakukan kerjasama dengan perusahaan-perusahaan lain. Saat ini masih bekerjasama dengan Sinar Mas dan Eka Tjipta Foundation (ETF) saja. “Untuk sementara kami masih melakukan ini semua sendiri, mengajak pembicaraan dengan perusahaan lainnya belum ada,” katanya.
Dibalik kerja kerasnya dalam membangun bisnis, Kaesang selalu ingat pesan dari bapaknya yakni presiden Joko Widodo, “Bapak pesan ke saya supaya bikin gimana caranya bisa mengurangi pengangguran yang ada di Indonesia,” pungkasnya.
Advertisement