Menkes: WNI di Wuhan Sulit Dipulangkan Sampai WHO Cabut Status Darurat

Menurut Menkes, masih ada tujuh WNI yang berada di China. Empat orang menolak dievakuasi, sementara tiga lainnya tidak lolos pemeriksaan kesehatan.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Feb 2020, 19:48 WIB
Menteri Kesehatan, dr Terawan Agus Putranto mengikuti rapat kerja bersama Komisi IX DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (3/2/2020). Rapat kerja itu membahas penanganan virus corona di Indonesia. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto memperkirakan bakal sulit bagi tiga warga negara Indonesia (WNI) di Wuhan, China yang tidak lolos pemeriksaan kesehatan untuk dipulangkan ke tanah air. Begitu juga WNI yang menolak dievakuasi dari China.

Menurut Menkes, para WNI yang tersisa baru bisa pulang ke Indonesia setelah Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencabut status virus corona sebagai Public Health Emergency of International Concern (PHEIC) alias Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia.

"Rasanya tidak mungkin (ikut dipulangkan). Tunggu PHEIC-nya dicabut lah," kata dia, di Komplek Parlemen, Jakarta, Senin (3/2/2020).

Sebenarnya, ada 245 WNI yang hendak dipulangkan dari China. Namun 7 di antara tidak ikut dievakuasi ke tanah air. Dari 7 orang tersebut, 3 orang di antaranya dinyatakan tidak lolos pemeriksaan kesehatan sehingga dilarang terbang meninggalkan Wuhan.

"Sakit apapun. Tidak ada keterangan sakit apa, termasuk sakit mata juga tidak boleh keluar. Itu adalah hasil screening mereka. Itu urusan pemerintah China, artinya mereka menjamin yang dikirim (pulang ke Indonesia) itu sehat," tuturnya.

Sementara 4 orang WNI selebihnya menolak dipulangkan ke Indonesia. "Empat orang itu merasa lebih nyaman di sana," ujar Terawan menambahkan.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Tetap Penuhi Kebutuhan WNI di Wuhan

Sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang akan dievakuasi tiba di Bandara Internasional Tianhe, Wuhan, Hubei, China, Sabtu, (1/2/2020). Sebanyak 245 WNI di Wuhan, China, direncanakan tiba di Bandara Hang Nadim, Batam, pagi ini, Minggu (2/2/2020). (foto:Duta Besar RI di Beijing)

Terawan pun memastikan, pemerintahan akan terus memantau WNI yang masih ada di China. Termasuk juga pemenuhan kebutuhan mereka yang akan dilakukan lewat Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di China.

"Semua sayang sama warganya. Biar empat biji diawasi. Jadi akan tetap dipenuhi (kebutuhan WNI di Wuhan)," tandasnya.

 

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya