Liputan6.com, Jakarta Pelaksana tugas Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Ade Erlangga Masdiana mengatakan dinas pendidikan Natuna harus memperhatikan kalendar akademik dan tidak meliburkan sekolah karena adanya observasi WNI dari Wuhan.
"Saya kira benar apa yang dilakukan Kemendagri (yang melarang dinas meliburkan sekolah), karena meliburkan sekolah itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan seperti kalender akademik, kalender hari keagamaan, dan dalam suasana terkena musibah," ujar Ade di Jakarta, Senin (3/2/2020).
Advertisement
Dilansir dari Antara, dia menambahkan untuk faktor musibah juga bisa dipindahkan ke tempat tertentu, atau diliburkan interaksi dengan guru atau tidak masuk sekolah. Namun, bisa berjalan dengan metode lain seperti diberi tugas, belajar dalam jaringan atau lainnya.
Sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, mengambil kebijakan meliburkan sekolah sejak 3 Februari hingga 17 Februari 2020 terkait dengan penempatan daerah itu sebagai lokasi observasi WNI yang baru dijemput dari Wuhan, China.
Saksikan Video Piliihan Berikut Ini:
Kemendagri Minta Dicabut
Kebijakan itu berdasarkan Surat Edaran Nomor: 800/DISDIK/46/2020 yang ditandatangani Sekretaris Daerah Natuna, Wan Siswandi atas nama Bupati Natuna, Ahad.
Kemudian Kementerian Dalam Negeri mengirimkan surat pada Pemerintah Kabupaten Natuna, yang meminta Bupati Natuna untuk mencabut surat edaran tersebut.
Kemendagri beralasan libur sekolah selama dua pekan itu, akan mengganggu proses belajar siswa.
Advertisement