Liputan6.com, Jakarta - Jumlah kematian akibat Virus Corona di China tercatat meningkat menjadi 362 orang, yang berarti angka itu sudah mengalahkan korban tewas akibat SARS di awal 2000-an.
Jumlah korban sembuh dari Virus Corona telah meningkat hingga 505 orang, seperti yang terlihat berdasarkan peta Gis And Data, Senin 3 Februari petang, pasien sembuh dari Virus Corona sudah menembus 500 orang dengan mayoritas yang sembuh berasal dari Provinsi Hubei.
Advertisement
Jumlah korban meninggal akibat Virus Corona paling banyak juga ada di Hubei, yakni 350 dari total 362 korban. Jumlah tewas di provinsi lain umumnya sedikit, seperti provinsi Hebei yakni 1 orang.
Informasi ini menjadi yang terpopuler di kanal Global Liputan6.com.
Artikel menarik lainnya datang mengenai 7 fakta Houshenshan Hospital, RS Virus Corona yang dibangun hanya dalam hitungan hari, yakni sembilan hari.
Media pemerintah China bahkan menyediakan live streaming dari proses pembangunan rumah sakit tersebut. Audiens dari berbagai belahan dunia turut menyaksikan lewat layar mereka.
Menurut laporan di media pemerintah China CGTN, pembangunan RS bernama Huoshenshan itu bisa mulus karena mendapat dukungan langsung dari pemerintah. Berdasarkan konstitusi China, lahan-lahan di perkotaan China memang dimiliki oleh pemerintah.
Artikel terakhir yang tak kalah menarik perhatian adalah mengenai KBRI Kuala Lumpur yang membantah larangan konsumsi produk China karena ada Virus Corona.
Beredar broadcast pesan berisi larangan untuk tak mengonsumsi produk dari luar negeri khususnya China. Alasannya, karena dianggap mengandung Virus Corona Wuhan.
Mengetahui hal tersebut, pihak KBRI Kuala Lumpur (KL) kemudian mengklarifikasinya. Membantah informasi ada larangan terkait penyebaran Virus Corona.
Simak berikut ketiga artikel dalam Top 3 kanal Global Liputan6.com edisi Selasa, 4 Februari 2020:
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
1. Jumlah Korban Sembuh Virus Corona Meningkat Hingga 505 Orang
Jumlah kematian akibat Virus Corona di China tercatat meningkat menjadi 362 orang. Angka itu sudah mengalahkan korban tewas akibat SARS di awal 2000-an.
Kabar baiknya, jumlah pasien yang sembuh dari Virus Corona ternyata lebih banyak daripada yang meninggal.
Berdasarkan peta Gis And Data, Senin petang (3/2/2020), pasien sembuh dari Virus Corona sudah menembus 500 orang. Mayoritas yang sembuh berasal dari Provinsi Hubei.
Jumlah korban meninggal akibat Virus Corona paling banyak juga ada di Hubei, yakni 350 dari total 362 korban. Jumlah tewas di provinsi lain umumnya sedikit, seperti provinsi Hebei yakni 1 orang.
Advertisement
2. 7 Fakta Houshenshan Hospital, RS Virus Corona yang Dibangun Hitungan Hari
China berhasil memukau seluruh dunia karena aksi cepat mereka membangun rumah sakit khusus pasien Virus Corona. Tak butuh waktu lama, RS itu berhasil selesai dalam sembilan hari saja.
Media pemerintah China bahkan menyediakan live streaming proses pembangunan rumah sakit tersebut. Audiens dari berbagai belahan dunia turut menyaksikan lewat layar mereka.
Menurut laporan di media pemerintah China CGTN, pembangunan RS bernama Huoshenshan itu bisa mulus karena mendapat dukungan langsung dari pemerintah. Berdasarkan konstitusi China, lahan-lahan di perkotaan China memang dimiliki oleh pemerintah.
3. Ada Virus Corona, KBRI Kuala Lumpur Bantah Larangan Konsumsi Produk China
Beredar broadcast pesan berisi larangan untuk tak mengonsumsi produk dari luar negeri khususnya China. Alasannya, karena dianggap mengandung Virus Corona Wuhan.
"Mulai saat ini jangan makan pruduksi luar dulu apa pun jenisnya, khususnya produksi luar negeri China. Karena kemungkinan besar pekerja pabrik tersebut pengidap Virus Corona dan bisa jadi jatuh keringat mereka masuk ke dalam kalengan2 itu, serta Virus Corona yang saat ini masih jadi masalah besar dunia telah diketahui DepKes dunia sehingga makanan tersebut telah banyak disita tapi lebih banyak yang sudah terlanjur diekspor juga," demikian sepenggal isi pesan tersebut yang mengatasnamakan ibu-ibu duta besar (dubes) KBRI Kuala Lumpur.
Mengetahui hal tersebut, pihak KBRI Kuala Lumpur (KL) kemudian mengklarifikasinya. Membantah informasi ada larangan terkait penyebaran Virus Corona.
Reporter: Jihan Fairuzzia
Advertisement