FOTO: Kasus Suap Garuda, KPK Periksa Mantan Bos PT Mabua Harley Davidson

oleh Arny Christika Putri diperbarui 04 Feb 2020, 11:42 WIB
Djonnie Rahmat
Mantan Direktur Utama PT Mabua Harley Davidson, Djonnie Rahmat memenuhi panggilan penyidik KPK untuk diperiksa dalam kasus suap pengadaan pesawat dan mesin pesawat Garuda Indonesia.
Mantan Direktur Utama PT Mabua Harley Davidson Djonnie Rahmat memenuhi panggilan penyidik KPK di Jakarta, Selasa (4/2/2020). Djonnie diperiksa sebagai saksi kasus dugaan suap pengadaan pesawat dan mesin pesawat dari Airbus S.A.S dan Rolls-Royce P.L.C pada PT Garuda Indonesia. (merdeka.com/Dwi Narwok
Mantan Direktur Utama PT Mabua Harley Davidson, Djonnie Rahmat berada di ruang tunggu KPK sebelum menjalani pemeriksaan di Jakarta, Selasa (4/2/2020). Djonnie Rahmat dipanggil untuk diperiksa sebagai saksi kasus suap pengadaan pesawat dan mesin pesawat Garuda Indonesia. (merdeka.com/Dwi Narwoko)
Mantan Direktur Utama PT Mabua Harley Davidson, Djonnie Rahmat berada di ruang tunggu KPK sebelum menjalani pemeriksaan di Jakarta, Selasa (4/2/2020). Djonnie Rahmat dipanggil untuk diperiksa sebagai saksi kasus suap pengadaan pesawat dan mesin pesawat Garuda Indonesia. (merdeka.com/Dwi Narwoko)
Mantan Direktur Utama PT Mabua Harley Davidson Djonnie Rahmat memenuhi panggilan penyidik KPK di Jakarta, Selasa (4/2/2020). Djonnie diperiksa sebagai saksi kasus dugaan suap pengadaan pesawat dan mesin pesawat dari Airbus S.A.S dan Rolls-Royce P.L.C pada PT Garuda Indonesia. (merdeka.com/Dwi Narwok
Mantan Direktur Utama PT Mabua Harley Davidson, Djonnie Rahmat berada di ruang tunggu KPK sebelum menjalani pemeriksaan di Jakarta, Selasa (4/2/2020). Djonnie Rahmat dipanggil untuk diperiksa sebagai saksi kasus suap pengadaan pesawat dan mesin pesawat Garuda Indonesia. (merdeka.com/Dwi Narwoko)
Mantan Direktur Utama PT Mabua Harley Davidson Djonnie Rahmat memenuhi panggilan penyidik KPK di Jakarta, Selasa (4/2/2020). Djonnie diperiksa sebagai saksi kasus dugaan suap pengadaan pesawat dan mesin pesawat dari Airbus S.A.S dan Rolls-Royce P.L.C pada PT Garuda Indonesia. (merdeka.com/Dwi Narwok

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya