Jakarta - Yamaha seperti melucuti sendiri strategi rahasianya usai mendepak Valentino Rossi. Kini, pencinta MotoGP mulai tahu ke arah mana tim pabrikan asal Jepang itu akan dibawa pada musim-musim selanjutnya.
Seperti diketahui, Yamaha melakukan manuver yang membuat fans balap motor nomor satu dunia itu heboh. Monster Energy Yamaha resmi memperanjang kontrak Mavercik Vinales dan mengangkat Jorge Lorenzo sebagai rider penguji, terhitung mulai MotoGP 2020. Kemudian mengorbitkan Fabio Quartararo ke tim pabrikan mulai 2021.
Advertisement
Itu berarti, posisi Valentino Rossi di tim pabrikan resmi digantikan El Diablo mulai musim 2021. Tak ada tempat lagi bagi sang juara dunia sembilan kali untuk unjuk gigi bersama tim pabrikan.
Perhelatan MotoGP musim 2020 tentu bukan menjadi sebuah beban bagi Valentino Rossi. Apa pun hasilnya, ia akan tetap kehilangan tempatnya di tim Monster Energy Yamaha pada musim berikutnya.
Justru, Yamaha yang diyakini bakal merugi atas manuvernya itu. Pertama, tim asal Jepang itu bisa kehilangan sosok yang paling berpengaruh di tim. Apalagi sampai saat ini, Yamaha belum menentukan ke mana Rossi bakal ditempatkan.
Apakah akan turun ke tim satelit atau justru diangkat dalam susunan manajerial Yamaha. Menurut legenda MotoGP, Giacomo Agostini, sudah selayaknya Valentino Rossi mendapat tanda terima kasih dari Yamaha atas pencapaiannya bersama tim. Apresiasi bisa diberikan dalam bentuk apa pun.
Alasan kedua berkaitan dengan strategi Yamaha yang mulai terendus. Ya, La Gazzetta dello Sport mulai bisa menebak-nebak arah gerak Yamaha dalam beberapa tahun ke depan. Yamaha seperti ingin menerapkan misi regenerasi rider, mirip dengan apa yang dilakukan Repsol Honda.
Saat ini, tim pabrikan Repsol Honda juga diisi rider muda, yakni Marc Marquez dan adiknya, Alex Marquez. Tampaknya, strategi Monster Energy Yamaha juga bakal ke arah sana.
Saksikan Video Valentino Rossi di Bawah Ini
Valentino Rossi Diusir Secara Halus
Valentino Rossi bakal berusa 41 tahun pada 16 Februari 2020 mendatang. Angka yang tak bisa dibilang muda untuk seorang pembalap profesional.
Namun menurut La Gazzetta dello Sport, Rossi belum juga menunjukkan tanda-tanda hendak pensiun. Kondisi itu membuat Yamaha mencari cara untuk 'memecat' Valentino Rossi secara halus.
Advertisement
Fabio Quartararo Meyakinkan
Keputusan itu ditunjang dengan penampilan meyakinkan Fabio Quartararo pada musim 2019. Quartararo, yang kala itu masih berstatus rookie, berhasil tampil ciamik dan mengasapi seniornya, Valentino Rossi.
El Diablo finis di posisi kelima MotoGP 2019, sedangkan Velantino Rossi hanya bercokol di posisi tujuh pada klasemen akhir saat itu. Alasan ini juga cukup masuk akal untuk memuluskan strategi regenerasi di tim pabrikan, bukan?
Disadur dari Bola.com (Penulis Hesti Puji Lestari/ Editor Yus Mei Sawitri, Published 04/02/2020)