Soal Penolakan WNI dari Wuhan di Natuna, Kemenkes : Harusnya Diterima, Itu Saudara Kita

Kemenkes meyakinkan bahwa WNI dari Wuhan di Natuna tidak terpapar virus corona, sebagaimana yang mereka takutkan.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 04 Feb 2020, 15:13 WIB
Demonstrasi menolak Natuna digunakan sebagai tempat karantina WNI yang pulang dari Wuhan, China. (Foto: Liputan6.com/Ajang Nurdin)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menyatakan bahwa kemungkinan ada kesalahan persepsi serta penyampaian yang kurang baik terkait dilakukannya observasi terhadap Warga Negara Indonesia (WNI) yang dipulangkan dari Wuhan, Tiongkok, terhadap masyarakat di Natuna, Kepulauan Riau.

Hal inilah yang dirasa menimbulkan gejolak berupa penolakan warga terhadap observasi WNI di sekitar mereka.

"Mungkin ada penyampaian yang kurang baik disampaikan kepada masyarakat atau cara persepsi daripada masyarakat yang belum siap," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes, Wiendra Waworuntu ditemui di Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta, Selasa (4/2/2020).

Walaupun begitu, Wiendra menegaskan bahwa WNI yang saat ini dilakukan observasi di Natuna adalah mereka yang berada dalam keadaan sehat, dan tidak terpapar virus corona.

"Harusnya kita menerima bahwa mereka adalah saudara kita yang ada di Wuhan. Kalau misalnya dia sakit, tentu kita juga resah. Artinya, di sini negara hadir untuk membantu warga negaranya," kata Wiendra.

Karena itu, masyarakat setempat tak perlu risau dengan risiko penyebaran virus corona dari WNI yang diobservasi.

"Yang perlu kita imbau adalah, kita tidak perlu terlalu cemas dengan masuknya warga negara Indonesia dari Wuhan karena pembatasan gerak teman-teman yang ada di Natuna, itu adalah untuk supaya tidak adanya penyebaran penyakit," Wiendra menambahkan.

 

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini


Tidak Terpapar Virus Corona

Sejumlah WNI yang dievakuasi dari Wuhan, China berada di dalam pesawat Hercules sebelum menuju Natuna, Kepulauan Riau di bandara internasional Hang Nadim, Batam, Minggu (2/2/2020). (Photo by Handout/Indonesian Embassy/AFP)

Para WNI ini akan diobservasi selama dua minggu hingga 14 hari. Jika dalam waktu tersebut tidak ditemukan gejala, mereka akan dikembalikan ke keluarganya masing-masing.

Lebih lanjut Kemenkes menjamin bahwa mereka mendapatkan aktivitas yang bermanfaat dan dihindarkan dari stres lewat cek kesehatan rutin, olahraga, hingga siraman rohani. Selain itu, mereka menyatakan kebutuhan gizi juga tercukupi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya