Liputan6.com, Jakarta - Polri akan mengawal rencana pemulangan 600 WNI mantan pengikut ISIS dari Suriah ke Indonesia. Saat ini, polisi masih menunggu kepastian waktu pelaksanaan niat tersebut.
"Apakah betul dipulangkan, masih menunggu informasi dari pemerintah," tutur Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Raden Prabowo Argo Yuwono di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (4/2/2020).
Advertisement
Argo memastikan pihaknya akan mendukung apapun langkah pemerintah dan turut bekerjasama dengan stakeholder terkait.
"Tentunya kan di dalam kegiatan tersebut tidak hanya polisi saja yang ada ya. Ada beberapa stakeholder yang berkaitan dengan hal tersebut. Yaitu ada BNPT, pemerintah, dan ada kepolisian dan sebagainya di sana," jelas dia.
Sejauh ini, Polri masih dalam batasan koordinasi. Menurut Argo, pihaknya menunggu adanya rapat teknis untuk menggelontorkan masukan terkait rencana pemulangan WNI eks ISIS.
"Nanti saat rapat-rapat teknis pun akan kita berikan masukan. Tapi kita belum mendapatkan informasi untuk rapat teknis, masih menunggu," Argo menandaskan.
Sebelumnya Menteri Agama Fachrul Razi mengatakan sebanyak 600 WNI di Timur Tengah yang sempat bergabung dalam kelompok teroris ISIS akan dipulangkan ke Tanah Air.
Informasi tersebut diterima Fachrul dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT). Proses pemulangan mereka akan dilaksanakan dalam waktu dekat.
BNPT pun menyatakan siap untuk memimpin tim pemulangan 600 WNI eks simpatisan ISIS itu. Namun, proses pemulangan akan dilakukan jika sudah ada keputusan dari sejumlah kementerian dan lembaga terkait.