Liputan6.com, Jakarta - Saat ini Kementerian Kelautan dan Perikanan sedang mengupayakannya bisa melakukan ekspor ke Uni Eropa dengan melakukan evaluasi dan pengawasan. Evaluasi ini dilakukan karena memang sebelumnya ada pelarangan ekspor karena faktor pencemaran lingkungan.
Menteri KKP Edhy Prabowo menyatakan, pihaknya sedang melakukan upaya agar pelarangan ekspor kerang ke Uni Eropa itu bisa dicabut. Seperti dilihat, negara-negara yang sama seperti Indonesia kena pelarangan, yakni Kamboja dan Thailand, dua negara itu bisa keluar dan bisa ekspor.
"Nah kita mau cari tahu masalahnya seperti apa bagaimana cara mengeluarkan, saya minta riset dan saya minta untuk mencari tahu masalah utamanya, kan ini kan sudah lama dan harusnya segera kita selesaikan biar kita bisa masuk ke ekspor ke Uni Eropa," ungkap Edhy kepada awak media saat ditemui dalam acara Rapat Kerja Pengawas (Rakerwas) di Gedung Mina Bahari III, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta (4/2/2020).
Baca Juga
Advertisement
Saat ini pihaknya masih dalam tahap diskusi dengan yang terkait untuk mengupayakan larangan ekspor itu cepat dicabut.
"Kami masih melakukan loby kami minta, BKIPM (Badan Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan Keamanan Hasil Perikanan) aktif. Kan yang menentukan kualitas produk ini BKIPM salah satunya yang merilis budidaya dan riset, kami meminta untuk membackup dengan datanya. Jadi semua potensi akan kami lakukan," ungkapnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Mampu Kembangkan Pariwisata
Terkait jumlah ekspor kerang nanti, Edhy tidak menyebutkan berapa jumlah pastinya. Menurutnya masih belum jelas. Namun, kini Jepang sudah membuka pasar melalui Natuna untuk memperoleh ikan.
Ia berharap dengan adanya kerjasama bisnis kerang tersebut, akan terus berkembang termasuk sampai ke pariwisata. Hal itu bagus untuk mengembangkan potensi lahan yang luar biasa, yang terpenting sekarang memfokuskan bagaimana cara mengoptimalkan kerjasama tersebut.
"Dioptimalkan dalam waktu dekat mereka akan ngirim tim kunjungan ke sana (Natuna), saya juga pernah ketemu Dubes Jepang, mereka juga dengan tim ekonomi dari Jepang akan hadir akan dibawa ke sana, mungkin kalau ada waktu akan berangkat ke sana kalau tidak ya Irjen," pungkasnya.
Advertisement