Liputan6.com, Jakarta - Memasuki tahun 2020, PT Bungasari Flour Mills Indonesia meluncurkan kampanye #BACK2KITCHEN. Ajakan kembali ke dapur ini merupakan salah satu inovasi kampanye pemasaran Bungasari di industri pangan, pada awal dekade baru.
Kehadiran kampanye teranyar milik produsen terigu terdepan di Indonesia ini berangkat dari meningkatnya tren perilaku konsumsi masyarakat serta pembelian makanan yang serba online. Konsumen makin dimudahkan dengan layanan pesan-antar makanan melalui aplikasi transportasi online yang kian digemari.
"Masyarakat, khususnya kaum milenial, semakin dimanjakan dengan pemesanan makanan serba online, yang mengancam budaya masak di dapur rumah. Kampanye #BACK2KITCHEN adalah ajakan untuk kembali ke dapur, menggiatkan diri dalam berkreasi membuat beragam olahan pangan," terang Rio Ferdian selaku Marketing Manager PT Bungasari Flour Mills di sela-sela Rapat Kerja Nasional Indonesian Chef Association (Rakernas ICA) 2020, di Prime Plaza Hotel, Yogyakarta, pada 7-9 Februari 2020.
Baca Juga
Advertisement
"Tren pemesanan makanan online ini justru disikapi oleh Bungasari, bahwa ada peluang untuk membangun usaha dari dapur rumah. Karena saat ini untuk berbisnis makanan tidak mutlak diperlukan toko yang bagus atau lokasi yang strategis, tapi cukup dari dapur rumah. Dengan bermodalkan olahan pangan yang inovatif, bisnis makanan sudah bisa dilakukan," tutur Rio.
Sementara itu, Bungasari untuk kali pertama mendukung Rakernas ICA , yang dihadiri ratusan chef Indonesia yang tergabung dalam Indonesia Chef Association.
Acara yang berlangsung selama tiga hari ini mengusung tema "Kuliner Nusantara Jati Diri Bangsa". Bungasari menilai pentingnya untuk berpartisipasi pada Rakernas ICA 2020 karena semangat ICA dinilai sejalan dengan misi Bungasari untuk memajukan dunia olahan pangan di Tanah Air.
"Bagi Bungasari, penting untuk hadir dan mendukung Rakernas ICA 2020, dengan harapan para chef profesional ini sebagai ujung tombak praktisi kuliner nusantara, bisa menularkan ilmunya kepada khalayak, terutama kaum milenial, untuk memajukan industri olahan pangan Indonesia ke level yang lebih tinggi. Semangat untuk mengolah pangan di dapur, kami harapkan dapat tersalurkan melalui beragam aktifitas pendidikan yang akan dilakukan oleh ICA kedepan," ucap Rio.
Nurwahyuni, perwakilan dari Rakernas ICA 2020, mengapresiasi kehadiran Bungasari yang selalu berupaya untuk berbagi ilmu seputar olahan pangan melalui berbagai kesempatan. Jargon #BACK2KITCHEN, menurut wanita yang akrab disapa Yuyun ini, sejalan dengan Divisi Pendidikan, salah satu divisi yang berada di dalam organisasi ICA.
"Dalam hal berbagi ilmu, ICA melalui Divisi Pendidikan dan Bungasari punya kesamaan visi dan misi. Upaya untuk memajukan industri kuliner di Indonesia telah dilakukan oleh ICA lewat berbagai pelatihan kepada para pelaku kuliner, penggiat pariwisata, pelaku UKM, hingga ibu-ibu rumahtangga yang ingin punya usaha rumahan di bidang kuliner," jelas Yuyun, yang mengawali kariernya di industri pangan sebagai chef rumahan di kawasan Karangkajen, Yogyakarta ini.
Melalui Rakernas ICA 2020, Bungasari juga memperkenalkan beragam produk Premix terbarunya, Hana dan Golden Eagle, yang membidik kalangan hotel, restaurant, dan catering atau HORECA.
Kemasan 10kg produk Premix ini berisikan tepung formulasi khusus untuk menghasilkan olahan bakery, seperti Chiffon Cake, Swiss Roll Cake, Sponge Cake, Muffin, Donut, Multi-Grain Bread dan masih banyak lagi. "Tepung Premix ini diproduksi di fasilitas bungasari yang terintegrasi dan canggih, sehingga produk Premix yang dihasilkan lebih fresh dibanding produk pesaing lainnya di pasaran," pungkas Rio.