Liputan6.com, Jakarta - Penutupan penerbangan ke China yang resmi akan diberlakukan mulai Rabu, 5 Februari 2020 dipastikan berdampak signifikan terhadap kinerja pariwisata Jawa Timur (Jatim). Hal ini mengingat jumlah wisatawan dari China yang masuk ke Jatim sangat besar.
"Wisatawan dari China memang terbesar, yang jelas ya turun drastis, tapi demi melindungi masyarakat itu harus dilakukan," ujar Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jatim, Adik Dwi Putranto, seperti dikutip dari Antara, Selasa (4/2/2020).
Adik menuturkan, penutupan penerbangan ke China dan dari China akan berdampak bagi dunia industri dalam negeri terutama dari sektor pariwisata. Namun, hal itu perlu dilakukan untuk melindungi masyarakat.
"Ini (penutupan penerbangan ke China) memang harus dilakukan, meskipun keputusan ini berat, sebab memberikan dampak buruk bagi dunia industri dalam negeri, utamanya dari sektor pariwisata,” ujar Adik.
Baca Juga
Advertisement
Adik menuturkan, dari data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim menunjukkan jumlah wisatawan dari China yang masuk melalui pintu masuk Bandara Juanda pada Desember 2019 adalah terbesar ketiga setelah Malaysia dan Singapura.
Tercatat jumlah wisman China ke Jatim sepanjang 2019 mencapai 23.930 kunjungan. Jumlah itu naik 88,63 persen dibandingkan 2018 yang hanya 12.686 kunjungan.
"Khusus pada Desember 2019, dari total jumlah wisatawan yang masuk Jatim yang mencapai 20.546 orang, wisatawan yang berkebangsaan Tiongkok mencapai sebanyak 1.911 kunjungan atau turun sebesar 3,58 persen dibandingkan November 2019,” tutur dia.
Sementara wisatawan berkebangsaan Malaysia mencapai 6.554 kunjungan atau turun 13,13 persen dan wisatawan berkebangsaan Singapura mencapai 3.149 kunjungan atau nak 34,80 persen.
“Tapi dugaan saya krisis virus corona ini tidak akan lama. Harapan kami, Tiongkok secepatnya bisa mengatasi masalah itu,” tutur dia.
Ia berharap, Indonesia terutama Jawa Timur dapat menjadi alternatif tujuan wisata bagi wisatawan mancanegara yang ingin berlibur ke China. Ini karena potensi pariwisata di Indonesia sangat besar. Keindahan Indonesia tidak kalah dengan China, mulai dari wisata alam hingga belanja yang tersedia.
"Harapannya juga, wisatawan dari seluruh dunia yang batal ke China bisa masuk Indonesia," kata dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Kunjungan Turis Asing ke Jawa Timur Lewat Bandara Juanda Menurun
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Timur melaporkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) atau turis asing melalui pintu masuk Bandara Juanda turun sepanjang 2019. Jumlah wisatawan mancanegara atau turis asing turun 23,91 persen selama Januari-Desember 2019 dibandingkan periode sama tahun sebelumnya,
Tercatat jumlah turis asing ke Jawa Timur (Jatim) lewat Bandara Juanda turun dari 320.529 kunjungan menjadi 243.899 kunjungan pada 2019. Pada Desember 2019, jumlah kunjungan turis asing ke Jawa Timur turun 22,79 persen menjadi 20.546 kunjungan dari periode sama tahun sebelumnya 26.609 kunjungan. Sedangkan kalau dibandingkan November 2019, jumlah wisman susut 1,13 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mencapai 20.780 kunjungan.
Sementara itu, wisman dari 10 negara utama selama Januari-Desember 2019, justru naik sebesar 42,39 persen. Jumlah kunjungan wisman dari 10 negara utama menjadi 162.270 kunjungan dari sebelumnya 117.473 kunjungan. Demikian mengutip data BPS Jawa Timur, Selasa, 4 Februari 2020.
Asal 10 wisman itu antara lain Malaysia, Singapura, China, Amerika Serikat, Taiwan, India, Jepang, Thailand, Korea Selatan, dan Australia. Wisatawan mancanegara 10 negara utama tersebut mencakup 70,75 persen dari total kedatangan wisman ke Jawa Timur pada Desember 2019.
Dari 10 negara tersebut, wisman berkebangsaan Malaysia menempati posisi tertinggi dengan kontribusi sebesar 31,90 persen. Diikuti Singapura di posisi kedua dan China di posisi ketiga berturut-turut mencapai 15,33 persen dan 9,3 persen.
Sepanjang 2019, kunjungan wisman berkebangsaan Malaysia tetap yang terbanyak sebesar 72.338 kunjungan, disusul dari Singapura sebanyak 27.751 kunjungan dan China sebanyak 23.930 kunjungan.
Sedangkan pada Desember 2019, kunjungan turis asing dari 10 negara utama turun dari 14.851 kunjungan menjadi 14.537 kunjungan atau turun 2,11 persen. Wisman dari Singapura merupakan negara utama mengalami kenaikan terbesar mencapai 34,80 persen dari 2.336 kunjungan menjadi 3.149 kunjungan. Sebaliknya kunjungan wisman dari Taiwan alami penurunan terbesar yaitu sebesar 18,72 persen dari 641 kunjungan menjadi 521 kunjungan.
Advertisement
Tingkat Hunian Kamar Hotel
Selain itu, tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang pada Desember 2019 sebesar 62,77 persen atau turun 1,48 poin dibandingkan TPK pada November sebesar 64,25 persen. Angka TPK ini berarti pada Desember dari setiap 100 kamar yang disediakan oleh seluruh hotel berbintang yang ada di Jawa Timur, setiap malamnya sebanyak 62 hingga 63 kamar di antaranya telah terjual.
Rata-rata lama mengingap tamu (RLMT) untuk hotel berbintang pada Desember 2019 adalah 1,66 hari. Ini berarti pada umumnya lama tamu menginap, baik tamu asing dan tamu Indonesia di hotel berbintang di Jawa Timur berkisar antara 1-2 hari.
Angka RLMT tamu asing yang berkunjung ke Jawa Timur dan menginap di hotel berbintang tercatat 3,33 hari. Hal ini dapat diartikan rata-rata tamu asing yang menginap di hotel berbintang pada Desember 2019 tercatat selama 3-4 hari. Sedangkan tamu Indonesia mempunyai angka RLMT selama 1,66 hari atau rata-rata lamanya tamu Indonesia yang menginap di hotel berbintang di Jawa Timur selama 1-2 hari.