Liputan6.com, Jakarta - Mobile World Congress (MWC) selalu jadi ajang yang ditunggu-tunggu di dunia teknologi.
Pasalnya, di pameran teknologi tahunan yang digelar di Barcelona, Spanyol ini, perusahaan-perusahaan teknologi memamerkan inovasi dan smartphone terbaru mereka.
Baca Juga
Advertisement
Namun, perusahaan Korea Selatan LG Electronics memilih untuk mundur dari MWC 2020. LG Electronics merupakan divisi dari LG yang bertanggung jawab atas produk smartphone dan produk konsumer lainnya.
Tak disangka-sangka, LG Electronics mengaku mundur dari MWC 2020 lantaran mewabahnya virus corona.
Mengutip laman The Verge, Rabu (5/2/2020), LG bukan satu-satunya perusahaan yang mundur dari MWC 2020. Sebelumnya, ZTE juga membatalkan keikutsertaannya di MWC 2020.
Pernyataan LG
"Terkait keamanan karyawan dan publik secara umum, LG telah memutuskan untuk menarik diri dari pameran dan partisipasi di MWC 2020 yang akan digelar akhir bulan ini di Barcelona, Spanyol," kata juru bicara LG dalam pernyataannya.
Lebih lanjut disebutkan, keputusan ini bertujuan mencegah risiko paparan ratusan karyawan (dari virus corona).
"Keputusan ini akan mencegah terpaparnya karyawan LG (dari virus corona) akibat perjalanan internasional, seperti yang disarankan oleh sebagian besar pakar kesehatan," kata dia.
Namun, sebagai pengganti partisipasinya dalam MWC, LG akan mengadakan acara terpisah dalam waktu dekat untuk mengumumkan produk mobile terbarunya.
Advertisement
Tentang MWC
Sekadar informasi, MWC merupakan konferensi yang fokus ke produk smartphone. Ajang ini digelar tiap tahun, utamanya di bulan Februari di Bercelona, Spanyol.
Ajang ini juga biasanya menjadi tujuan utama bagi pabrikan dan manufaktur teknologi Asia untuk memamerkan produk smartphone atau teknologi terbarunya.
MWC digelar oleh GSMA yang sebelumnya sudah memastikan, pameran bakal tetap digelar sesuai yang direncanakan.
GSMA juga baru-baru ini mengatakan, ada dampak minimal pada acara MWC ini karena virus corona. Namun, GSMA juga telah mengeluarkan sejumlah langkah untuk memitigasi risiko.
Misalnya saja, mengeluarkan kebijakan tanpa jabat tangan di acara dan tindakan kebersihan yang lebih agresif di sekitar mikrofon, speaker, dan ruang demo.
(Tin/Isk)