Naik Sleeper Trains Makin Diminati di Eropa, Bagaimana dengan Indonesia?

Sejumlah operator kereta di Eropa bahkan membangkitkan kembali rute lama untuk kelas sleeper train.

oleh Komarudin diperbarui 05 Feb 2020, 14:06 WIB
Interior kereta sleeper terbaru, Luxury 2. (dok. Instagram @keretaapikita/https://www.instagram.com/p/Bx5_JQhAXVD/Dinny Mutiah)

Liputan6.com, Jakarta - Para traveler kini kian banyak memiliki alternatif untuk melakukan perjalanan, salah satunya dengan menggunakan kereta sleeper (sleeper train).

Di Eropa, kereta tersebut sebagai sarana transportasi alternatif untuk bepergian. Menurut World Economic Forum (WEF) dalam akun Instagramnya menjelaskan, Austria telah meluncurkan kembali rute Wina ke Brussel 16 tahun setelah menutupnya. Jumlah penumpang malam hari di sana naik 10 persen tahun lalu.

Tak hanya Austria, Inggris pun telah menginvestasikan 150 juta pound sterling atau Rp2,6 triliun lebih untuk kereta tidur antara London dan Skotlandia.

Sementara itu, Swedia pun ingin memperkenalkan kembali beberapa rute internasional. Di dalamnya termasuk layanan 1.300 km yang meninggalkan Maimo di malam hari dan tiba tepat waktu untuk makan siang di London.

Hal itu akan mengubah perilaku konsumen. Pada 2018, seperlima orang Swedia juga berlatih beralih ke kereta. Sementara di Jerman, rekor jumlah penumpang bepergian dengan kereta api dan pemotongan tarif jarak jauh negara sekitar 10 persen tahun ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Kereta Sleeper Indonesia

Kereta Sleeper (Dok Foto: Facebook PT KAI)

Namun, beberapa peneliti berpikir kereta sleeper  bisa menjadi permintaan baru, tapi bukan pengganti perjalanan pesawat yang sudah ada. Tapi tren umumnya masih ada dan secara keseluruhan, lalu lintas udara Eropa masih tumbuh sebesar 4 persen pada 2019.

Ongkos perjalanan sebesar dua persen dari emisi CO2 global. Industri ini telah berjanji untuk membatasi emisi bersih pada akhir 2020.

Sebenarnya, kereta tidur bukan hal baru di sektor perkeretaapian di Tanah Air. Pilihan konsumen untuk pun semakin banyak, tak hanya kelas Ekonomi, Bisnis, dan Eksekutif, kereta prioritas.

Di luar itu ada juga kereta tidur, yang masuk dalam kelas Luxury 2 yang diluncurkan pada akhir Mei 2019 lalu. Kereta tidur tersebut beroperasi untuk rute Jakarta-Solo dan Jakarta-Malang.

Dengan kehadiran kereta sleeper itu membuktikan bahwa industri kereta api Indonesia tidak kalah jika dibandingkan dengan negara-negara lain.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya