BI Yakin Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,5 Persen di 2020

Inovasi yang dilakukan Indonesia dalam ekonomi digital diharap akan menunjang ekonomi nasional.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Feb 2020, 13:00 WIB
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (tengah) menyampaikan hasil Rapat Dewan Gubernur (RGD) Bank Indonesia di Jakarta, Kamis (19/12/2019). RDG tersebut, BI memutuskan untuk tetap mempertahankan suku bunga acuan 7 Days Reverse Repo Rate (7DRRR) sebesar 5 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, membeberkan beberapa alasan investor asing masih tertarik untuk berinvestasi di Indonesia. Salah satunya adalah kebijakan moneter dan fiskal yang dibangun oleh pemerintah. Kebijakan tersebut membuat investor percaya terhadap Indonesia.

"Ada tiga alasan kenapa Indonesia pilihan tepat untuk investasi. Pertama sinergi yang kuat melalui kebijakan monetary, fiskal. Kedua reformasi struktural, ketiga inovasi digital. Tiga hal ini adalah alasan Indonesia bisa bertahan," kata Perry di Jakarta, Rabu, (5/2/2020).

Perry mengatakan, tansformasi sudah dilakukan di Indonesia sangat bervariasi dan dilakukan dengan kecepatan yang tinggi. Hal ini menjadi salah satu hasil dari reformasi struktural.

Di sisi lain, inovasi yang dilakukan Indonesia dalam ekonomi digital diharap akan menunjang ekonomi nasional salah satunya melalui QR Indonesia Standart (QRIS).

Dengan kepercayaan investor tersebut, ekonomi indonesia diperkirakan masih dapat menyentuh pertumbuhan diatas 5 persen.

"Growth economy diprediksi mencapai 5 persen. Tahun ini kami yakin ekonomi Indonesia dapat mencapai pertumbuhan 5,3 persen bahkan 5,5 persen," pungkas Perry.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Pertumbuhan Ekonomi 2019 Hanya 5,02 Persen

Pekerja tengah mengerjakan proyek pembangunan gedung bertingkat di Jakarta, Sabtu (15/12). Bank Indonesia (BI) memprediksi pertumbuhan ekonomi pada tahun 2019 mendatang tidak jauh berbeda dari tahun ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2019 sebesar 5,02 persen. Pertumbuhan tersebut melambat dibandingkan periode 2018 sebesar 5,17 persen dan 2017 sebesar 5,07 persen.

"Mempertahankan lima persen dalam situasi sekarang tidak gampang. Saya pikir 5,02 persen yang menunjukkan perlemahan ini, sudah cukup baik," ujar Kepala BPS, Suhariyanto, dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (5/2/2020). 

Sebelumnya, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa, memperkirakan pertumbuhan ekonomi di Kuartal IV-2019 mencapai 5,05 persen. Angka ini naik tipis dibandingkan kuartal III-2019 sebelumnya yakni hanya 5,02 persen.

"Besok Badan Pusat Statistik (BPS) akan menyampaikan pertumbuhan ekonomi kuartal IV. Dari angka yang kita dengar itu 5,05 persen," kata dia.

Sementara, Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto, memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2019 masih berada di atas 5 persen. Mengingat, sepanjang kuartal I sampai III 2019 pertumbuhan ekonomi berada di level 5 persen.

"Kalau tahun lalu (2019) masih di atas 5 persen lah," katanya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya