Liputan6.com, Jakarta - Untuk mengantisipasi penyebaran virus Corona yang bermula di Wuhan, China, pemerintah menghentikan sementara impor makanan dan minuman asal China. Tentu saja, penghentian impor ini sangat berdampak ke sektor perdagangan nasional.
Contohnya dengan melonjaknya harga buah-buahan impor khususnya jeruk Sunkist. tak tanggung-tanggung, kenaikan harga jeruk Sunkist sampai tiga kali lipat.
"Sekarang harga jeruk lagi naik mas, kemarin Rp 25 ribu per kilogram (kg) sekarang sudah melonjak jadi Rp 75 ribu per kg, mungkin karena Corona itu," Ungkap Zacky, salah satu pedagangan buah di Pasar Senen, Jakarta Pusat, Rabu (5/2/2020).
Baca Juga
Advertisement
Dengan kenaikan harga jeruk, berdampak pada menurunnya jumlah pembeli dan berkurangnya omzet penjual. "Ini ya susah, pembeli berkurang dan menurun sampe 30 persen," keluhnya.
Dengan nada lirih, Zacky berharap agar Pemerintah dapat mengatasi hal ini agar harga jeruk kembali normal.
Di temui ditempat yang sama Juhariyah seorang ibu rumah tangga yang sedang berbelanja mengeluh harga jeruk yang melonjak tinggi. "Iya dari kemarin naik, belanja jadi dikurangi," papar dia.
Rita juga berharap terhadap pemerintah agar harga buah, seperti jeruk dapat segera stabil.
Reporter: Sulaeman
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pemerintah Bakal Setop Impor dari China, Ini Rincian Produknya
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan hasil rapat koordinasi dengan kementerian terkait pencegahan penyebaran virus corona dari China akan dirampungkan hari ini.
Alasannya, masih perlu koordinasi antara Kementerian Perdagangan, Bea Cukai, dan BPOM untuk rencana moratorium impor barang dari China.
"Akan difinalkan, kita tunggu besok (hari ini)," kata Airlangga di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Jakarta Pusat, pada Senin malam 3 Februari 2020.
Rencana moratorium impor akan diberlakukan untuk barang konsumsi. Begitu juga dengan produk hewan dan barang holtikultura.
"Barang yang terkait konsumsi," kata Ketua Umum Partai Golkar itu.
Namun untuk kepastiannya, masih menunggu hasil rapat koordinasi terakhir hari ini. Sementara itu produk berupa mesin dan otomotif tidak akan terdampak moratorium impor dari China.
Advertisement