Rata-Rata Pendapatan Penduduk Indonesia Naik Jadi Rp 59,1 Juta

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat rata-rata pendapatan penduduk Indonesia terus meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Feb 2020, 15:30 WIB
Seorang anak berjalan di permukiman kolong tol kawasan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu (16/1). BPS mencatat persentase jumlah penduduk Indonesia miskin pada September 2018 sebesar 9,66 persen atau menurun 0,16 persen. (Merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat rata-rata pendapatan penduduk Indonesia terus meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi. Pada 2019, Pendapatan Domestik Bruto (PDB) per kapita mencapai Rp 59,1 juta atau USD 4.174,9.

"Ada peningkatan PDB per kapita tiap tahun," kata Suhariyanto di Kantor BPS, Jakarta, Rabu (5/2/2020).

Dia merincikan, pada 2017, rata-rata pendapatan penduduk Indonesia sebesar Rp 51,9 juta atau USD 3.877. Tahun berikutnya, terjadi peningkatan menjadi Rp 56 juta atau USD 3.927,2.

Ekonomi Indonesia kuartal IV 2019 dibanding kuartal IV 2018 tumbuh 4,97 persen (yoy). Dari sisi produksi, pertumbuhan didorong oleh semua lapangan usaha, dimana pertumbuhan tertinggi dicapai Lapangan Usaha Jasa Lainnya sebesar 10,78 persen.

Dari sisi pengeluaran, pertumbuhan terringgi dicapai oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Ta ngga (PK-RT) sebesar 4,97 persen.

Ekonomi Indonesia triwulan IV 2019 dibanding triwulan lll-2019 mengalami kontraksi sebesar 1,74 persen (q-to-q).

Dari sisi produksi, hal ini disebabkan oleh efek musiman pada Lapangan Usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yang mengalami penurunan 20,52 persen. Dari sisi pengeluaran, disebabkan oleh komponen Ekspor Barang dan Jasa yang mengalami kontraksi sebesar 2,55 persen.

Struktur ekonomi Indonesia secara spasial tahun 2019 didominasi oleh kelompok provinsi di Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Pulau Jawa memberikan kontribusi terbesar terhadap Produk Domestik Bruto, yakni sebesar 59,00 persen, diikuti oleh Pulau Sumatera sebesar 21,32 persen, dan Pulau Kalimantan 8,05 persen.

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com


Pertumbuhan Ekonomi 2019 Hanya 5,02 Persen

Suasana gedung-gedung bertingkat yang diselimuti asap polusi di Jakarta, Selasa (30/7/2019). Badan Anggaran (Banggar) DPR bersama dengan pemerintah menyetujui target pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di kisaran angka 5,2% pada 2019 atau melesat dari target awal 5,3%. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2019 sebesar 5,02 persen. Pertumbuhan tersebut melambat dibandingkan periode 2018 sebesar 5,17 persen dan 2017 sebesar 5,07 persen.

"Mempertahankan lima persen dalam situasi sekarang tidak gampang. Saya pikir 5,02 persen yang menunjukkan perlemahan ini, sudah cukup baik," ujar Kepala BPS, Suhariyanto, dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (5/2/2020). 

Sebelumnya, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa, memperkirakan pertumbuhan ekonomi di Kuartal IV-2019 mencapai 5,05 persen. Angka ini naik tipis dibandingkan kuartal III-2019 sebelumnya yakni hanya 5,02 persen.

"Besok Badan Pusat Statistik (BPS) akan menyampaikan pertumbuhan ekonomi kuartal IV. Dari angka yang kita dengar itu 5,05 persen," kata dia.

Sementara, Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto, memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2019 masih berada di atas 5 persen. Mengingat, sepanjang kuartal I sampai III 2019 pertumbuhan ekonomi berada di level 5 persen.

"Kalau tahun lalu (2019) masih di atas 5 persen lah," katanya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya