Liputan6.com, Jakarta Direktur Pelaksana Bank Dunia yang juga Mantan Menteri Perdagangan era SBY, Mari Elka Pangestu memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini tak berbeda jauh dengan di 2019 yakni di kisaran 5 persen. Pertumbuhan tersebut tidak lepas dari pengaruh berbagai kondisi eksternal.
"Prediksi saya rasa masih sekitar 5 persen, mungkin masih sedikit di atas 5 persen. Karena faktor eksternal masih banyak ketidakpastian, kemudian dampak virus corona," kata dia di Jakarta, Rabu (5/2/2020).
Advertisement
Di samping itu, dia melihat sepanjang tahun ini perang dagang antara AS dan China masih membayangi Indonesia. Sehingga, itu semua menyebabkan Indonesia tidak bisa mengejar target pertumbuhan ekonomi di 6 persen.
"Banyak hal tidak pasti dan investment masih menunggu. Dan kita memang melakukan structure reform Tapi dampaknya terasa tahun depan," kata dia.
Ekonom senior ini menambahkan, Indonesia bisa saja tumbuh di kisaran 6 persen jika current account deficit (CAD) naik. Menurutnya CAD naik, bukan menjadi momok menakutkan, melainkan mampu memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi.
"Jadi kita harus bisa melihat CAD bukan sebagai momok dalam arti waduh naik, waduh ini bencana. Karena sebetulnya dia (CAD) bukan bencana kalau itu memang dibiayai oleh, intinya CAD tinggi tidak masalah kalau ada FDI atau PMA yang masuk untuk biaya CAD itu. Bukan dana jangka pendek yang mudah keluar.
"Dan dana masuk ini pada akhirnya akan meningkatkan investasi ekspor dan jangka menengah akan meningkatkan pertumbuhan income dan dengan sendirinya akan kita harap saving dalam negeri naik sehingga saving terhadap GDP akan lebih biasa membiayai investasi yang diperlukan," sambungnya.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pertumbuhan Ekonomi 2019 Hanya 5,02 Persen
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2019 sebesar 5,02 persen. Pertumbuhan tersebut melambat dibandingkan periode 2018 sebesar 5,17 persen dan 2017 sebesar 5,07 persen.
"Mempertahankan lima persen dalam situasi sekarang tidak gampang. Saya pikir 5,02 persen yang menunjukkan perlemahan ini, sudah cukup baik," ujar Kepala BPS, Suhariyanto, dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (5/2/2020).
BACA JUGA
Sebelumnya, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional atau Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa, memperkirakan pertumbuhan ekonomi di Kuartal IV-2019 mencapai 5,05 persen. Angka ini naik tipis dibandingkan kuartal III-2019 sebelumnya yakni hanya 5,02 persen.
"Besok Badan Pusat Statistik (BPS) akan menyampaikan pertumbuhan ekonomi kuartal IV. Dari angka yang kita dengar itu 5,05 persen," kata dia.
Sementara, Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto, memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2019 masih berada di atas 5 persen. Mengingat, sepanjang kuartal I sampai III 2019 pertumbuhan ekonomi berada di level 5 persen.
"Kalau tahun lalu (2019) masih di atas 5 persen lah," katanya.
Advertisement