Bogor Street Festival Cap Go Meh (CGM) 2020.
Menawarkan experience 42 konten, warna seni dan budaya khas Sunda ditampilkan melalui Angklung, Musik Bambu, dan Angklung Gubrag. Kekayaan budaya Sunda juga bisa dinikmati dari Sabeungkeutan, Mapag Agung, Rengkak Ayakan, Siloka Dadali, Lengser Ambu, hingga Nyi Pohaci. Warna budaya Sunda makin kental oleh Mabokuy, Joli, Kereta Kencana, dan Delman Hias.
Menegaskan kekayaannya sebagai destinasi wisata, Bogor Street Festival CGM 2020 ikut menampilkan Monolog Kabayan dan Pembacaan Wangsit Siliwangi. Wangsit Siliwangi menjadi sesuatu yang menarik. Terdiri dari beberapa bait, petikannya awalannya ‘Ti Mimiti Poé Ieu, Pajajaran Leungit Ti Alam Hirup’. Lanjutannya, ‘Leungit Dayeuhna, Leungit Nagarana’. Atau, ‘Pajajaran Moal Ninggalkeun Tapak, Jaba Ti Ngaran Pikeun Nu Mapay’.
Menjadi gambaran situasi kondisi sosial, Wangsit Siliwangi memberi banyak wejangan. Mengingatkan agar masyarakat kembali kepada hakikatnya. Kembali kepada nilai Tuhan, peka terhadap lingkungan, membangun persatuan, mengelola sumber daya secara tepat, hingga berlaku adil. Tujuannya, untuk kemakmuran. Bima menambahkan, Bogor Street Festival CGM 2020 akan menambah rasa nasionalisme.
“Ada banyak nilai luar biasa yang bisa digali dari Bogor Street Festival CGM 2020. Secara konsep, semua warna budaya memang ditampilkan di sini. Harapannya tentu munculnya nilai nasionalisme dengan tetap menghargai perbedaan. Yang jelas, Bogor Street Festival CGM 2020 jangan sampai terlewatkan,” lanjutnya.
Memunculkan warna nasionalisme dan keberagam, beberapa konten memang diapungkan. Sebut saja, Purna Paskibraka Indonesia, Drumband Chanka Ksatria Bhakti, Marching Band MY, Liong Kopassus, dan Formasi Pasukan Pembawa Bendera Pusaka. Ada juga Pawai Baju Adat 34 Provinsi, aksi 25 Grup Liong-Barong, hingga Kie Lin.
Lalu, bagaimana dengan tariannya? Bogor Street Festival CGM 2020 menyajikan Tari Dayang, Rengkong, Tayub, hingga Panarat. Sebagai gambaran lebih lanjut, Tari Rengkong lahir dari budaya agraris. Untuk Rengkong sendiri merupakan alat yang digunakan untuk memanggul hasil panen padi. Uniknya, alat ini menghasilkan suara unik. Hasil gesekan dari tali pengait (ijuk) dengan batang bambu.