Liputan6.com, Jakarta - Salah satu aplikasi smartphone yang penting saat berkendara di area yang belum dikenal adalah Google Maps (GMaps). Melalui GMaps, Google menyediakan citra satelit, foto udara, peta jalan, pemandangan jalan 360 derajat, kondisi lalu lintas hingga perencanaan rute perjalanan secara real time.
Sudah bukan rahasia lagi, kalau pengguna Google bisa melihat bagaimana kondisi arus lalu lintas di sekitar mereka secara real time. Tapi, ternyata fitur satu ini bisa dipalsukan.
Baca Juga
Advertisement
Seorang Youtuber Simon Weckert mengungkapkan bukti kalau fitur GMaps itu bisa dimanipulasi. Lewat video yang diunggahnya, Google Maps Hacks by Simon Weckert, pada Sabtu (1/2) kemarin, Simon melakukan percobaan menarik. Percobaan ini juga memperlihatkan setidaknya 5 fakta menarik seputar Google Maps:
1. Cara Kerja Google Maps
GMaps pertama kali dikembangkan oleh program desainer Denmark bersaudara, Lars dan Jens Eilstrup Rasmussen dari Perusahaan Where 2 Technologies. Layanan ini mulai beroperasi awal 2005 di bawah naungan Google setelah diakusisi Oktober 2004.
Awalnya GMaps mengandalkan satelit untuk mengetahui kondisi terkini daratan yang ada di bumi. Dari sanalah, layanan Google ini berkembang dan menambahkan fitur lain, seperti pemandangan 360 derajat, dan pantauan kondisi arus lalu lintas secara langsung.
Saat ini, Google Maps tidak hanya mengandalkan bantuan dari satelit saja, tapi juga melibatkan pengguna Google dan Navigasi di smartphone pengguna untuk memantau kondisi arus lalu lintas di sekitar mereka.
2. Cara Google Maps Pantau Arus Lalu Lintas
Mengutip dari Business Insider, Google mengumpulkan data pengguna GMaps di iOS dan Android yang mengaktifkan fitur Lokasi. Data tersebut lalu dikirimkan ke sistem Google secara anonim.
Sistem akan melakukan kalkulasi data untuk mengetahui jumlah kendaraan di jalanan. Selain mampu mengetahui jumlah kendaraan, GMaps juga mampu mengetahui pergerakan penggunanya, lho.
Tidak hanya melibatkan para pengguna, Google juga melakukan pemantauan laporan lalu lintas dari instansi terkait. GMaps juga akan menyimpan riwayat pola lalu lintas tersebut secara spesifik.
Advertisement
3. Arus Lalu Lintas Bisa Dipalsukan
Kecanggihan kemampuan layanan GMaps telah memudahkan perjalanan banyak orang. Dilansir dari Built With, jumlah pengguna GMaps meningkat tajam di pertengahan tahun 2017, dan saat ini telah tumbuh saingan-saingan baru dengan layanan serupa.
Kepopuleran GMaps, membuat Youtuber Simon Weckert membuat video eksperimen memanipulasi arus lalu lintas Google Maps. Dalam videonya yang diunggah awal Februari lalu, Weckert menunjukkan seorang pria paruh baya berjalan menarik gerobak kecil berisi 99 smartphone.
Seluruh smartphone itu membuka aplikasi GMaps dengan navigasi aktif. Sang pria ini berjalan di tengah jalan yang sepi kendaraan sambil menarik gerobaknya. Setelah dipantau di GMaps, arus lalu lintas di jalan sepi yang dilalui pria itu menjadi merah, menandakan kemacetan.
4. Tanggapan Google
Eksperimen yang dilakukan Weckert itu menunjukkan sistem kinerja GMaps yang mengumpulkan data dari pengguna yang berada di kawasan sekitar dan mengaktifkan navigasi mereka. Jika smartphone di jalanan bergerak lambat, GMaps akan menyimpulkan ada kemacetan di kawasan tersebut.
Melansir 9to5Google, perwakilan Google mengonfirmasi banyaknya perangkat yang menjalankan GMaps di tempat yang sama dapat diindikasikan sebagai bukti kemacetan lalu lintas. Dilansir dari The Verge, Google juga menyatakan masih melakukan identifikasi terhadap eksperimen Simon Weckert tersebut.
Google membela diri dengan menambahkan kalau pihaknya kini telah dapat membedakan data lokasi dari GMaps pengendara mobil dan sepeda motor, di beberapa negara tertentu.
Advertisement
5. Fitur Menarik Lain di Google Maps
Selain fitur pantauan arus lalu lintas secara langsung, GMaps juga menyediakan beberapa fitur menarik lainnya. Seperti fitur daftar tempat favorit yang sering dicari maupun dikunjungi pengguna. Fitur ini memudahkan pengguna lain untuk mencari lokasi tertentu.
Google juga diketahui sudah bekerja sama dengan beberapa perusahaan transportasi, sehingga akan memudahkan pengguna untuk memilih transportasi apa yang akan digunakan. Di samping itu, GMaps juga menyediakan estimasi waktu, membuat para perencanaan pengguna lebih efektif.
Dalam mengoptimalkan kinerja fitur GMaps, para pengguna turut dilibatkan. Namun hal itu turut membuka peluang untuk bisa manipulasi seperti yang ditunjukkan Weckert.
Sumber: Merdeka.com