Liputan6.com, Jakarta - Publik dihebohkan dengan video yang memperlihatkan aksi nekat pengendara yang menerobos perlintasan kereta, di detik-detik kereta akan melintas. Lokasi di video disebutkan terjadi di JPL 81 Jalan KH Agus Salim, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Aksi menantang maut para pengendara di video tersebut membuat miris warganet yang melihat. Tindakan tersebut jelas dapat memicu terjadinya kecelakaan.
Advertisement
Ulah para pengendara yang nekat menerobos saat kereta hendak melintas, juga dibeberkan Ali Imron, penjaga perlintasan KA Ampera, Durenjaya, Bekasi Timur. Menurutnya, kecelakaan yang terjadi di perlintasan sebidang yang dijaganya, lebih sering disebabkan ulah pengguna jalan itu sendiri.
"Kalau kecelakaan kadang ya karena yang punya kendaraannya yang susah diatur biasanya tuh, itu yang saya alamin," kata Ali kepada Liputan6.com, Rabu (5/2/2020).
Selain aksi nekat pengendara, kata dia, kecelakaan juga disebabkan tidak tersedianya palang pintu di perlintasan tersebut yang sudah berlangsung selama puluhan tahun. Kondisi ini terkadang membuat pengendara tidak mengetahui kapan kereta akan lewat.
"Terakhir itu sekitar dua tahunan lalu, itu mobil boks. Itu juga kecelakaan gara-gara mobil mogok di rel. Jadi nggak ada yang kuat dorong, ketabrak," ungkapnya.
Menurut Ali, sudah ada wacana dari pihak-pihak terkait untuk membuat jalur perlintasan KA tambahan yang akan dilengkapi palang pintu. Hal ini demi memberi kenyamanan kepada masyarakat, sekaligus keselamatan khususnya kepada pengguna jalan.
"Rencananya mau dibikin 4 jalur, tapi entah kapan saya juga nggak tahu. Udah ada pembebasan jalannya. Nanti kalau sudah dibuat 4 jalur, mungkin dibuat palangnya," paparnya.
Selama menjaga perlintasan yang tidak berpalang pintu, Ali mengatakan selalu mengutamakan kewaspadaan untuk mengantisipasi kecelakaan. Ia pun tak segan-segan mengingatkan pengendara yang terlihat acuh di saat kereta hendak melintas.
"Antisipasi pokoknya kita harus waspada ajalah, teliti, dan ngaturnya harus bener, nggak boleh ngasal," tutupnya.
Kekhawatiran akan terjadinya kecelakaan akibat tidak tersedianya palang pintu di perlintasan sebidang KA Ampera, juga dikeluhkan Ridwan, seorang pengendara sepeda motor. Pria 32 tahun itu mengaku selalu was-was saat melintas terutama saat kereta akan lewat.
"Tiap hari lewat sini. Ya was-was juga, karena kan nggak ada palangnya, bisa bikin kecelakaan. Jadi kalau kereta lewat suka masih banyak yang nekat nerobos karena dipikir tanggung, atau masih lama," ujar Ridwan.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Perlintasan Bulak Kapal
Ia berharap pemerintah daerah bisa secepatnya memperbaiki fasilitas di perlintasan tersebut, agar pengguna jalan menjadi lebih nyaman saat melintas.
"Tentunya juga buat mencegah kecelakaan lah. Karena bahaya banget, apalagi kalau pengendara yang buru-buru dikejar waktu, cenderung nerobos aja," pungkasnya.
Pantauan Liputan6.com, terdapat perlintasan sebidang lain yang masih belum dilengkapi palang pintu di wilayah Bekasi Timur. Salah satunya perlintasan KA Bulak Kapal, yang hanya berjarak kurang lebih 500 meter dari perlintasan KA Ampera.
Sebelumnya, Vice President Corporate Communication PT KCI, Anne Purba menjelaskan perihal video viral aksi nekat pengendara yang terjadi di JPL 81 Jalan KH Agus Salim, yang disebutkan sudah biasa terjadi.
"KRL yang datang dari arah Timur dalam video akan berhenti menjelang perlintasan, karena masih menunggu sinyal aman masuk Stasiun Bekasi. Sewaktu menunggu sinyal, petugas masih membuka pintu perlintasan untuk menghindari kemacetan yang memang biasa terjadi di perlintasan tersebut," kata Anne melalui keterangan tertulis, Selasa (4/2/2020).
Advertisement