Liputan6.com, Jakarta - Jumlah pasien yang sembuh dari Virus Corona sudah semakin banyak. Jika dua hari lalu selisih pasien sembuh 300 orang lebih banyak, kini jumlahnya semakin bertambah.
Berdasarkan peta Gis And Data, Kamis (6/2/2020), jumlah pasien sembuh Virus Corona mencapai 1.165 orang. Jumlah tersebut sudah dua kali lipat ketimbang korban meninggal sebanyak 565 orang.
Baca Juga
Advertisement
Pasien sembuh mayoritas berada di Provinsi Hubei (636 pasien), provinsi Zhejiang (81 orang), dan provinsi Hunan (56 orang).
Sementara, media China Daily menyebut otoritas kesehatan China mengumumkan banyak pasien yang sembuh Virus Corona pada Rabu tengah malam. Untuk total pasien yang terinfeksi kini sudah mencapai 28 ribu orang di seluruh dunia.
Rabu kemarin Indonesia juga sudah menyetop semua penerbangan ke China. Keputusan itu dikritik China karena dianggap berlebihan dan bisa mengganggu hubungan kedua negara.
Merespons hal tersebut, Presiden Joko Widodo berkata tetap pada keputusannya.
"Ya apapun, saya sampaikan bahwa kepentingan nasional kita tetap nomor 1. Dinomorsatukan," kata Jokowi di Istana Negara Jakarta, Rabu kemarin.
Seperti diketahui, pemerintah telah mulai memberlakukan larangan penerbangan Indonesia-China per Rabu kemarin pukul 00.00 WIB karena Virus Corona. Bagi turis ataupun tenaga kerja China yang kini masih di Indonesia, mereka diberikan fasilitas perpanjangan visa overstay hingga sebulan ke depan
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
WNI di Singapura Terjangkit Virus Corona, Kemenkes: Dia Langsung Diisolasi
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI menanggapi kabar mengenai seorang Warga Negara Indonesia (WNI) yang terjangkit virus corona baru (2019-nCoV). WNI berusia 44 tahun tersebut merupakan pekerja rumah tangga (PRT) di Singapura.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan, Wiendra Waworuntu menjelaskan, WNI yang bersangkutan langsung diisolasi.
"Setelah PRT dicurigai gejala virus corona (dengan gejala demam, sesak napas), dia langsung masuk ruang isolasi. Sekarang ini, dia dalam pemantauan ketat petugas kesehatan di sana," jelas Wiendra saat konferensi pers di Gedung Kementerian Kesehatan RI, Jakarta, Rabu kemarin.
"Kasus ini termasuk kasus yang berbeda, karena ART ini tidak atau habis dari Tiongkok. Dia tertular dari kontak dengan majikannya. Ada penularan human to human (antarmanusia), dari majikan ke PRT-nya."
Advertisement