Liputan6.com, London- Manajer Chelsea, Frank Lampard, mengambil keputusan tegas dengan kiper Kepa Arrizabalaga. Dia kini berani untuk membangkucadangkan Kepa dari posisi sebagai kiper utama.
Eks pemain Chelsea, Mario Melchiot, menilai keputusan Manajer The Blues, Frank Lampard, memarkir Kepa Arrizabalaga dan memainkan Willy Caballero sudah tepat.
Advertisement
Performa kurang impresif yang ditunjukkan Kepa musim ini akhirnya memaksa Lampard untuk memarkir kiper termahal dunia itu pada laga kontrak Leicester City akhir pekan kemarin.
Kini, spekulasi mengenai siapakah kiper utama pilihan Lampard di sisa musim ini pun mengemuka. Apakah Chelsea tetap mengandalkan Kepa atau justru beralih kepada Caballero?
Video:
Perasaan Lampard
Melchiot meyakini bahwa kesabaran Lampard terhadap performa Kepa sudah habis. Lampard diyakini tak mau lagi memiliki kiper yang tampil tidak konsisten.
"Frank [Lampard] cukup lama memikirkannya dan ia melakukan penilaian," ujar Melchiot kepada Sky Sports.
"Lini belakang juga sempat dipertanyakan tapi sekarang [Antonio] Rudiger kembali, Frank mungkin merasa: 'OK, sekarang saya memiliki fokus utama. Sekarang saya perlu kiper saya untuk solid. Saya tak bisa memiliki kekurangan," ucapnya.
"Saya berada di laga ketika Ajax tampil, dan dia [Kepa] kebobolan dari tendangan bebas, saya melihatnya seperti, 'apa yang terjadi?'. Pengambilan keputusan dan tak melakukan tindakan yang tepat, itu tak bagus," tukasnya.
Advertisement
Sejarah Bagus Chelsea
Lebih lanjut, Melchiot menilai bahwa Chelsea tak bisa memiliki kiper dengan kualitas seperti Kepa karena mereka hampir selalu diperkuat para penjaga gawang bagus.
"Saya tak ingin berkata bahwa Kepa bukanlah kiper bagus tapi Anda tak mau kiper Anda menjadi kelemahan tim. Chelsea tak pernah memilikinya, Carlo Cudicini, Petr Cech, Thibaut Courtois. Mereka kiper yang bagus," tutur Melchiot.
"Ketika seorang kiper terlempar dari starting eleven, maka rasanya sangat berbeda ketimbang pemain di posisi lainnya," ujar Melchiot.
Sumber: Sky Sports
Disadur dari Bola.net (Ari Prayoga,published 6/2/2020)