Dampak Virus Corona, Ekspor Manggis ke China Turun Drastis

Permintaan buah manggis dari China menurun drastis semenjak wabah virus corona.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 06 Feb 2020, 13:15 WIB
Kulit Manggis (sumber: iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Dampak dari penyebaran Virus Corona semakin meluas. Setelah sebelumnya terjadi pembatalan penerbangan, disusul dengan pemberhentian sementara ekspor-impor dari dan ke China.

Salah satu dampak dari pemberhentian sementara ekspor-impor adalah pada aktivitas ekspor buah manggis. Dimana permintaan dari China menurun drastis bahkan berhenti selama wabah Corona.

Menurut Ketua Umum Asosiasi Eksportir Sayur dan Buah, Hasan Johny Wijaya, keadaan di China sedang tidak kondusif, sehingga warga tidak terlalu perduli untuk membeli buah manggis.

“Manggis itu kan jadi salah satu buah yang mewah dan istimewa buat mereka. Jadi untuk berfoya foya, makan makanan yang mewah dan istimewa saya rasa mereka udah  tidak mood di saat-saat sekarang ini," jelas dia kepada Liputan6.com di Jakarta, Kamis (6/2/2020).

Hasan mengatakan bahwa para ekportir China tidak berani impor lagi. Penjualan disana juga menurun sebab tidak banyak warga yang keluar rumah apalagi untuk membeli buah manggis.

“Mereka itu udah gak konsen ya, karena kan mereka lagi menangani virus corona itu. Jadi sekarang di beberapa kota dari mereka, mereka gak berani keluar rumah. Jadi pasti otomatis penjualan itu akan turun.” Tambah Hasan.

Terkait dengan perjanjian kerjasama, Hasan mengatakan hal ini termasuk cost major. Sehingga masing-masing pihak baik eksportir maupun importir dapat memahami situasinya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Wabah Virus Corona di China, Pengusaha Ekspor Manggis Tasikmalaya 'Menangis'

Manfaat Kulit Buah Manggis bagi Kesehatan (Sumber: Pixabay)

Wabah virus Corona yang tengah melanda Cina dan sejumlah negara di dunia, ikut memukul kegiatan ekspor impor. Seperti di Indonesia, wabah ini berdampak pada ekspor buah manggis asal Tasikmalaya, Jawa Barat.

Para eksportir manggis terpaksa melempar barang kualitas ekspor ke pasar dalam negeri, untuk menghindari kerugian yang cukup besar, dari ancaman busuk.

Husni Tamrin (40), salah satu pegawai PT AFA, eksportir manggis dari Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya mengatakan, sejak merebaknya virus Corona pekan lalu, perusahaannya langsung menghentikan kiriman ke negeri Panda tersebut.

"Ada pemberitahuan perusahaan dari China jangan kirim dulu," ujar dia, menirukan alasan keterangan yang disampaikan pihak importir China, Rabu (29/1/2020).

Berdasarkan keterangan yang diterima perusahaannya, wabah Corona menyebabkan aktivitas warga kota Wuhan dan sebagian besar wilayah China lainnya tampak lesu.

"Infonya tidak ada aktivitas warga yang keluar rumah, sebab takut," ujar dia,

Sebagai eksportir manggis sejak lima tahun lalu, wabah virus Corona kali ini cukup memukul perusahaannya. Padahal, selama ini progres ekspor manggis terbilang lancar. "Apalagi barang di agen sudah banyak, kami terpaksa hentikan," kata dia.

Saat ini, jumlah kiriman ekspor buah manggis PT AFA ke negeri tirai Bambu itu mencapai 120 ton per bulan atau sekitar 30 ton per minggu, sehingga penghentian ekspor cukup mengganggu kinerja perusahaan.

"Buat kami jelas rugi, sebab pegawai harus tetap dibayar, begitu pun agen yang biasa mengirim," kata dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya