Besar-besaran, Operator Kereta Cepat Jakarta-Bandung Buka 2.400 Lowongan Kerja

PT KCIC membuka kesempatan bagi lulusan baru maupun yang berpengalaman, khususnya di bidang transportasi untuk melamar.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 06 Feb 2020, 12:00 WIB
Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung (Foto:Liputan6.com/Maulandy Rizki)
Liputan6.com, Jakarta Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) ditargetkan beroperasi pada 2021. Terkait ini, PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) membutuhkan 2.400 pekerja baru dalam pengoperasian perdananya.
 
Direktur Human Resources PT KCIC Puspita Anggraeni mengatakan, pihaknya mau merekrut sumber daya manusia (SDM) unggul yang bisa memberikan pelayanan profesional dalam mengoperasikan Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
 
 
"KCIC membuka kesempatan bagi putra dan putri terbaik bangsa untuk menjadi bagian dari keluarga Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Yang terpilih ini nantinya akan menjadi generasi pertama di Indonesia yang mampu mengoperasikan sarana dan prasarana kereta cepat," ujar dia, Kamis (6/2/2020).
 
Rekrutmen karyawan dilakukan secara masif dalam beberapa gelombang untuk ditempatkan pada berbagai posisi yang terkait dengan operasional kereta cepat seperti di bidang persinyalan, teknisi, hingga passanger attendant. 
 
Dalam hal ini, PT KCIC membuka kesempatan bagi lulusan baru (fresh graduate) maupun yang telah berpengalaman, khususnya di bidang transportasi. Utamanya posisi yang perlu terpenuhi dengan segera seperti Masinis dan personil untuk Operation Control Center (OCC) kereta cepat.
 
Pada gelombang pertama, telah direkrut 30 calon karyawan dan saat ini sedang menjalani sejumlah program pelatihan untuk meningkatkan kompetensi dan kemampuan sesuai dengan standar yang dibutuhkan dalam pengoperasian Kereta Cepat Jakarta-Bandung.   
 
Adapun karyawan yang membutuhkan sertifikasi khusus nantinya akan mendapatkan kesempatan pendidikan hingga ke luar negeri.

Saksikan video di bawah ini:


KCIC Minta Bantuan Menko Luhut Bebaskan Lahan Proyek Kereta Cepat

PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) pemasangan girder pertama proyek kereta cepat Jakarta-Bandung pada Senin (30/9/2019).

Direktur PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Chandra Dwiputra mengatakan kemajuan pembangunan fisik proyek kereta cepat Jakarta-Bandung sudah mencapai 42 persen. Namun dia mengaku masih ada kendala pembebasan lahan di sekitaran Cimahi dan Bandung.

Maka dari itu, dia mengkoordinasikan masalah pembebasan lahan yang tinggal 0,05 persen tersebut kepada Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

 
 

"Ada kesulitan apa, dikoordinasikan dengan Pak Luhut," kata Chandra di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi, Jakarta, Jumat (31/1/2020).

Ada banyak masalah terkait pembebasan lahan kereta cepat Jakarta-Bandung dan sangat kompleks kata Chandra. Misalnya kepemilikan tanah yang berubah-ubah, terjadi kesalahan dalam pengecekan lahan.

Meski begitu, dia optimis masalah ini bakal rampung di bulan Februari nanti. "Jadi harapannya di bulan Februari selesai semua," ujar Chandra.

Terkait masalah persinyalan, Chandra mengaku baru mendapatkan kabar tak enak. Ada masalah terkait sinyal yang sangat penting dan perlu segera diselesaikan.

"Kalau sinyal kan ada GSM ada LTE, nah ini ternyata di atasnya lagi. Jadi saya harus pastikan dulu," kata Chandra.

Masalah sinyal jadi sangat penting karena berkaitan dengan keselamatan penumpang. Dia perlu memastikan lagi sebelum sistem itu diterapkan di Indonesia.

"Nah kita harus pastikan itu, harus hati-hati, enggak boleh sembarang," sambungnya.

Dia pun perlu memastikan frekuensi yang ditawarkan sistem pernah dicoba sebelumnya di China. Dia tak ingin Indonesia jadi kelinci percobaan.

"Saya enggak mau ujicoba di sini, kalau enggak aman siapa yang mau naik nanti," katanya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya