Liputan6.com, Jakarta Penyebaran virus Corona yang berawal di Wuhan, China ini tengah menjadi perbincangan banyak orang di berbagai belahan dunia. Pasalnya, korban dari wabah virus Corona ini tak hanya terjadi di China saja, akan tetapi beberapa negara di Asia bahkan Eropa juga terdapat pasien dari virus ini.
Sebelumnya, penyebaran virus Corona ini bisa terjadi melalui kontak langsung dengan pasien. Namun, terbaru ditemukan kasus jika penyebaran virus Corona tak hanya melalui kontak langsung akan tetapi juga bisa ditularkan dari ibu ke bayi yang masih berada di dalam rahim.
Baca Juga
Advertisement
Dilansir Liputan6.com dari China Daily, Kamis (6/2/2020) seorang ibu yang menjadi pasien virus Corona di Wuhan mampu menularkan virus tersebut terhadap bayinya yang masih berada di dalam rahim. Tentu saja hal ini cukup mengejutkan staf medis yang bertugas.
Sebelumnya berita bayi tersebut dikabarkan lahir di Wuhan pada Minggu (2/2/2020) lalu. Sang ibu memang telah dipastikan terinfeksi virus Corona sebelum melahirkan.
Satu dari dua bayi yang lahir dan idap virus Corona
Penemuan adanya bayi yang lahir dengan virus Corona ini tentu saja cukup mengejutkan banyak pihak. Sebelumnya bayi yang memiliki usia 17 hari juga ditemukan positif memiliki penyakit tersebut. Namun, kasus kali ini menjadi pasien virus Corona termuda yang ditemukan. Pasalnya, sang bayi tersebut positif mengidap virus Corona setelah 30 jam dilahirkan.
Tak ada tanda-tanda jika sang bayi memiliki kelainan ataupun penyakit. Akan tetapi sang bayi memiliki kondisi pernapasan yang cukup berat sehingga membuatnya harus manjalani X-Ray. Setelah dilakukan perawatan dengan sinar X-ray ditemukan tanda-tanda jika sang bayi memiliki virus Corona tersebut dan ada tanda kelainan pada fungsi hati.
Advertisement
Sang ibu diisolasi sejak masuk masa kehamilan 38 minggu
Sang ibu bayi sebelumnya memang telah dinyatakan positif terkena virus Corona. Sehingga dirinya juga harus menjalani masa isolasi saat kehamilannya memasuki usia 38 minggu. Ia pun harus menjalani operasi caesar saat melahirkan demi meminimalisir terjadinya kondisi yang tak diinginkan.
Para staf medis yang bertugas pun harus mengenakan pakaian steril. Mereka juga dinyatakan tak tertular virus Corona setelah membantu melahirkan bayi tersebut. Akan tetapi para staf medis yang bertugas juga harus berada di bawah pengawasan karantina.
Adanya bayi yang memiliki virus Corona di tubuhnya setelah melahirkan menjadi kasus pertama penularan antara ibu dan anak. Pemerintah pun mengambil langkah untuk memperingatkan para wanita yang tengah hamil dan positif mengidap virus Corona. Pasalnya para ibu hamil juga berpotensi menularkan virus Corona pada anak yang masih berada di dalam kandungan.