Punya Pesawat Baru, Batik Air Kembangkan Rute Indonesia Timur

Batik Air mendatangkan Airbus 320 Neo sebanyak tiga unit dan dua unit lagi untuk jenis Airbus 321 Neo.

oleh Pramita Tristiawati diperbarui 06 Feb 2020, 15:14 WIB
Batik Air Buka Rute Baru dari Samarinda

Liputan6.com, Jakarta - Kedatangan pesawat baru, maskapai Batik Air bakal kembangkan sayap ke penerbangan Indonesia timur. Pesawat akan mulai mengudara terhitung bulan depan.

"Untuk yang pertama ini adalah Airbus 320 Neo. Ini yang pertama dari total tahun ini akan mendatangkan 5 pesawat," ujar CEO Batik Air, Kapten Achmad Luthfie, saat ditemui di Terminal 1A, Bandara Internasional Soekarno Hatta, Kamis (6/2/2020).

Untuk unit Airbus 320 Neo akan didatangkan sebanyak 3 unit, lalu sisanya dua unit lagi untuk jenis Airbus 321 Neo. Untuk keseluruhannya, kedatangan pesawat tersebut akan berdatangan hingga Agustus tahun ini.

Luthfie juga menuturkan, untuk kedatangan pesawat pertama ini, Batik Air akan memperuntukannya di pasar domestik atau tepatnya untuk Indonesia bagian Timur.

"Kita rencananya untuk penerbangan jauh ke timur. Seperti ke Manado, Papua Barat, seperti itu," ujar Luthfie.

Bukan hanya dua rute itu saja, Luthfie menargetkan, akan ada rute domestik baru yang juga akan dibuka. Seperti Darau, lalu frekuensi ke Wamena Papua yang juga akan ditambah, sebab bandara di sana sudah bisa dipakai oleh pesawat Nero Body.

Lalu rute luar negerinya, direncanakan akan ada 10 kota baru yang akan dijajal mulai bulan depan. Diawali dengan penerbangan ke Vietnam, kemudian Filipina, dan kemudian akan menambah frekuensi penerbangan ke Australia lewat Melbeurn.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Pesawat Batik Air Penjemput WNI di Wuhan Dilengkapi Alat Penyaring Udara

Sejumlah Warga Negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dari Wuhan, China keluar dari pesawat Batik Air di bandara internasional Hang Nadim, Batam, Minggu (2/2/2020). Sebanyak 245 WNI di Wuhan dievakuasi ke Indonesia terkait merebaknya virus corona di kota tersebut. (AP Photo/Luth Panjalu)

Batik Air memberikan l‎ayanan penerbangan misi kemanusiaan rute Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten (CGK). Pesawat ini terbang dengan tujuan Bandar Udara Internasional Tianhe Wuhan yang terletak di Distrik Huangpi, 26 kilometer utara dari pusat kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat Tiongkok (WUH).

Corporate Communications Strategic of Batik Air, Danang Mandala Prihantoro mengatakan,Layanan operasional penerbangan bernomor ID-8618 adalah misi kemanusiaan bersama pemerintah untuk mendukung program negara,‎ atas merebaknya virus Corona yang diduga bersumber dari Wuhan.

"Batik Air menyampaikan terima kasih atas penunjukan dan kepercayaan pemerintah (regulator) yang telah diberikan kepada Batik Air dalam misi kemanusiaan ini," kata Danang, di Jakarta, Sabtu (1/2/2020)

Menurutnya, pengoperasian pesawat Airbus 330-300CEO dengan ‎18 kelas bisnis dan 374 kelas ekonomi, registrasi PK-LDY Batik Air tetap sesuai dengan prosedur keamanan dan keselamatan penerbangan (safety first).

Pesawat membawa 19 kru dan 30 tim medis, lepas landas dari Soekarno-Hatta pukul 13.00 Waktu Indonesia Barat (WIB) dan dijadwalkan tiba di Tianhe Wuhan pada 19.00 waktu setempat (Time in Wuhan, Hubei,China Standard Time, GMT+ 08).


Dilengkapi Alat Penyaring Udara

Batik Air Airbus 330-300CEO dilakukan penyemprotan cairan multiguna pembunuh kuman, bakteri, virus dan lainnya (disinfectant spray) oleh KKP yang berlangsung kurang lebih 120 menit

Pelaksanaan penerbangan berpedoman kepada prinsip-prinsip dan standar operasional prosedur (SOP) kesehatan dalam memastikan pengamanan awak pesawat, tim medis, tamu atau penumpang dan lainnya.

Dalam tindakan pencegahan dimaksud, telah merekomendasikan guna menyediakan dan melakukan penyemprotan cairan multiguna pembunuh kuman (disinfectant spray) sesuai prosedur yang berlaku serta menyediakan dan menggunakan masker dan alat pelindung diri (APD), sarung tangan (hand gloves) dan cairan/ gel pembersih tangan (hand sanitizer) guna antisipasi tertular pada awak pesawat dan petugas layanan darat.

"Armada Airbus 330-300CEO telah didukung atau memiliki peralatan yang dapat menyaring udara di dalam pesawat," tambahnya.

Setelah pesawat tiba di Indonesia, sesuai SOP akan langsung masuk hangar (pusat perawatan pesawat) guna dilakukan pembersihan, sterilisasi dan perawatan. Untuk awak pesawat setelah selesai bertugas akan menjalani proses karantina kesehatan dalam tahapan pengawasan (monitoring).

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya